Minggu, 07 Desember 2014

Selamat Membaca

MENEJEMEN WAKTU DALAM ISLAM


 MENEJEMEN WAKTU 








Lalu apa itu manajemen waktu ?

       Manajemen waktu merupakan perencanaan pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan manajemen waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Jadi manajemen waktu adalah usaha untuk memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk dilakukan aktivitas tertentu yang mana telah ditentukan target dalam jangka waktu tertentu suatu aktifitas atau pekerjaan harus sudah diselesaikan.Memang akan sulit sekali untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan, namun jika kita ingin hasil yang maksimal hal itu harus dilakukan setidaknya jika kita belum mampu 100 % sesuai target kita berupaya semaksimal mungkin itu lebih baik.


Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data aktifitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan tersebut.setiap pekerjaan pastilah penting namun dari daftar pekerjaan penting itu ada yang lebih penting yaitu pekerjaan yang mendesak atau genting dan biasanya berhubungan dengan deadline.Letakkanlah aktifitas yang genting pada daftar yang paling atas untuk segera dikerjakan baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan lain yang kurang prioritasnya setiap kegiatan yang di lakukan haruslah direncanakan dan  harus tahu bagaimana membagi jam bangun , di antara berbagai kegiatan hari itu. Hal ini akan memastikan bahwa tugas selesai dan waktu yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan. Pentingnya manajemen waktu, itu membantu dalam mewujudkan atau mencapai tujuan Anda.


 Tips-Tips Manajemen Waktu

   
1. Membuat target dan perencanaan
Tulislah target jangka pendek dan jangka panjang, selalu manfaatkan waktu luang ex. saat dalam perjalanan selalu bawa buku atau/dan Al Quran. Pada saat perang Khandaq, Rasulullah membuat strategi pembuatan Parit yang sangat terencana sehingga bisa selesai tepat waktu.
2. Mempersiapkan rencana cadangan
Ingat!!! Manusia hanya bisa merencanakan, dan mutlak Allah sajalah yang berhak untuk menetukan. Ketika perang mu’tah, Rasulullah menunjuk 3 orang panglima perang untuk bersiap2. Jika panglima pertama syahid maka akan digantikan panglima kedua, dst.
3. Program yang dibuat dalam mencapai target harus realistis, terukur dan adil
Target boleh melangit tapi program mesti membumi. Adil dalam artian tidak merugikan orang lain. Saat perang Khandaq, umat islam yang jumlahnya hanya 3 ribu harus mengalahkan pasukan romawi yang jumlahnya 10 ribu. Jika dipikir secara logika mungkin hal itu hanyalah sebuah mimpi, namun dalam pelaksanaannya tetap membumi yakni dengan strategi pembuatan parit sehingga umat Islam bisa memenangkan peperangan.
4. Disiplin dalam rencana
Ketidak disiplinan dalam perencanaan bisa berakibat fatal. Ingat pepatah bijak “Gagal merencanakan sama saja dengan merencanakan kegagalan”. Kalau kita cermati kisah perang uhud, maka dapat diambil ibroh bahwa sesungguhnya yang menyebabkan kekalahan umat islam ketika itu adalah pasukan pemanah yang dipersiapkan untuk berjaga-jaga di bukit uhud tidak disiplin meninggalkan posisinya karena ghonimah perang yang ada di bawah bukit sehingga musuh yang hampir kalah malah menyerang  balik.
5. sempurna dalam beramal (itqon=profesional)
Sebaiknya kita menyelesaikan satu masalah dulu baru berganti ke masalah yang lain.
6. Tentukan skala prioritas
Imam Hasan Al Banna mengatakan “Sesungguhnya kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang tersedia”, jadi suatu hal yang penting bagi kita untuk menentukan skala prioritas dalam pelaksanaannya dimulai dari penting & mendesak, tidak penting tapi mendesak, penting tapi tidak mendesak, dan tidak penting & tidak mendesak. Tapi jangan pula kita membenturkan sesuatu yang seharusnya tidak berbenturan. misalnya kuliah dengan syuro, dsb.








Selamat Membaca

TAWAZUN dan Dzikrullah

TAWAZUN

Tawazun  berarti keseimbangan atau seimbang sedangkan menurut istilah tawazun merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan.
tawazun berakaitan  Tawazun juga merupakan sifat dan ketentuan Allah SWT. Artinya Allah SWT menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dalam keadaan seimbang. Ada siang dan malam, ada ikhwan dan akhwat, ada baik dan buruk, ada titam dan putih, ada benar dan salah. Maka sudah menjadi suatu keharusan manusia menjalani kehidupan harus dengan seimbang.

>>> fitrah manuasia menciaptakan manusia dengan membawa fitarah 

   كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Setiap bayi dilahirkan atas dasar fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi 
(HR Muttafaq Alaih)

manua\sia memiliki kabaiakan atau yang di sebut Hanif maka manuasia cendrung baik ( hanif ) dengan perintah yang lurus yang akan membawea fitrah tetap pada jalan yang lurus 
allah memberika yang terbaik tetapi tergantung orang tersebut akan memelihara secara baik atau 

3 Potensi yang dimiliki oleh Manusia yang harus diseimbangkan.

1. Jasmani
Setiap manusia menyadari akan hal ini, masing-masing mengetahui cara-cara memenuhi kebutuhannya, diantaranya dengan makan, minum, istirahat, pakaian, tempat tinggal. Dalam hal ini Rasulullah saw memberikan pedoman dan perintah terkait dengan cara-cara memenuhi kebutuhan tersebut, seperti dalam hal makan dan minum, Rasulullah saw memerintahkan kurang lebih sebagai berikut “makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang”. Secara logis hadist ini dapat diterima bahwa jika diibaratkan suatu sistem, maka rasa lapar samahalnya dengan suatu alarm, dimana setiap alarm pasti akan berbunyi di saat kondisi kritis atau sedang terjadi bahaya, apakah terdengarnya suatu alarm tersebut merupakan suatu perihal yang baik dan ditunggu-tunggu? tentu saja tidak, demikian pula halnya tubuh dalam memberikan rasa lapar allah meberikan makanan halal dan baik namun  Tidak berlebihan allah melarang untuk tidak berlebihan karena manusia cendurung berlebihan dan tidak ada yang ingin berkekurangan , berlebihan dalam memakan makanan tidak baik namun perlu di perhatikan bahwa sebagian milik kita adalah milik orang lain dan allah melarang memakan makan haram dan tidak membayar zakat .
Bekerja  agar mendapat makanan bekerjalah yang baik bukan mencuri atau menipu karna makan yang di dapat dari uang haram akan masuk keadalam tubuh dan makan itu menjadi haram 

2. Akal
Hal yang paling membedakan manusia dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT lainnya adalah dianugerahkannya akal, dengan akal ini manusia seharusnya mampu menilai baik dan buruk sehingga tidak terjerumus kedalam jurang kebatilan, sehingga apabila manusia mampu menggunakan akalnya dengan sebaik-baiknya dan terus-menerus mencari kebenaran, maka derajatnya bisa melebihi para malaikat dan apabila manusia tidak menggunakan akal dan senang jatuh kedalam keterpurukan moral dan sebagainya maka derajatnya menyamai hewan bahkan lebih rendah lagi. Lalu bagaimana cara memenuhi kebutuhan dari potensi ini? jawaban ialah selalu belajar dan menuntut ilmu apapun ilmunya tentu saja ilmu yang positif baik itu berhubungan dengan dunia walaupun dengan akhirat, yang penting dilakukan karena lillahi ta’ala .
Jika ilmu itu berkembang dengan baik, maka akan muncul hikmah (sikap bijak) 
1. Hikmah adalah memahami al-Qur’an
2. Hikmah adalah kesesuaian ucapan dan perbuatan (الإصابة في القول والفعل)
3. Hikmah adalah mengenal agama, memahaminya, dan mengikutinya
4. Hikmah adalah pemahaman
5. Hikmah adalah rasa takut (al-khasyyah) kepada Allah, karena pangkal segala sesuatu adalah takut kepada Allah
Makanan akal ( ILMU )
seseorang kekuranga ilmu maka akan lemah seperti makan jasad ilmupun harus yang baik sehingga bermanfaat


3. Ruh
Tidak semua orang menyadari sepenuhnya akan potensi ini, apabila seseorang merasa gelisah atau tidak tentram, itu merupakan salah satu pertanda akan kekurangan ruh, namun banyak diantara orang yang tidak paham akan hal ini melampiaskannya kepada hal-hal yang negatif terutama generasi muda sekarang yakni meminum minuman keras, narkoba, sex bebas mencuri bahkan bunuh diri, seperti yang sering kita lihat pada infotaimen-infotaimen  selebritis yang begitu digembar-gemborkan, sebagai akibat dari kekurangan akan ruh maka cacat moral akan terjadi pada yang bersangkutan sehingga ia tidak akan merasakan perasaan bersalah sesudah melakukan perbuatan-perbuatan dosa tersebut. Agama Islam sangat memperhatikan dengan hal ini, yakni bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan ruhani, yaitu dengan rajin dalam beribadah terutama yang wajib(rukun), lalu dilanjutkan dengan sunah seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, berdzikir, bermuhasabah, dan sebagainya
Akibat kelemahan ruh, maka kehidupan seseorang tidak akan terkontrol
1. Halal dan haram tidak dipedulikan
2. Orang lain susah pun tidak dipedulikan
3. Masyarakat hancur, negara hancur, bahkan dunia hancur pun tidak peduli dan Ia akan mementingkan dirinya sendiri


 Dzikrullah
Macam-macam Dzikir
Al-Wazhifah
Wirid Qur’an
Doa-doa siang dan malam
Doa-doa yang ma’tsur dalam berbagai kesempatan
Wirid Ikhwan: wirid doa dan wirid rabithah 

 dzikir yag banyak (ciri mu’min) dzikir yang sangat sedikit (ciri munafik)

“Aku terserah kepada persangkaan hamba-Ku terhadap Ku, jika ia menginat-Ku (baca: berdzikir) dalam diri-Nya,n aku akan menyebutnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku didalam sebuah jamaah, aku akan menyebutnya di dalam jamaah yang lebih baik dari mereka.” (Hadits Qudsi, Muttafaqun ‘Alaihi dari hadits Abu Hurairah)

1. Khusyunya ibadah  menghadirkan hati dan pikiran akan makna-makna lafal yang terucap, berusaha terwarnai olehnya, serta berusaha menetapi maksud dan tujuannya.
2. Merendahkan suara sebisa mungkin, dengan konsentrasi yang penuh dan iradah yang sempurna, sehingga tidak mengganggu yang lain (Al-A’raf: 205)
3. Sesuai dengan jamaah (irama dan suaranya), jika kebetulan dzikirnya itu bersama jamaah. Usahakan agar tidak mendahului, terlambat, atau mengungguli bacaan mereka
4. Bersih pakaian dan tempat, memperhatikan tepat-tempat yang terhormat dan waktu-waktu yang sesuai
Mengakhiri dengan penuh khusu’ dan adab, menjauhi kesalahan dan main-main, yang hal itu bisa menghilangkan faedah dan pengaruh dzikir.











MAWAR

MAWAR

Mau tw tentang saya ?

Popular Posts

Translate