Selasa, 11 November 2014

Selamat Membaca

AGAMA ISLAM MAKNA ISLAM

TUGAS RESUME 2,3,4,5
مَعْنَى الإِسْلاَمِ
MAKNA ISLAM

Pengertian islam secara umum adalah beribadah kepada allah dengan syariat_Nya sejak masa allah mengutus para rasul hingga tegaknya hari kiamat islam ini lah yang di maksud oleh allah dalam banayak ayat yang menunjukan bahwa syariat terdahulu semuanya juga disebut berislam kepada allah

 Berbeda dengan agama lain yang berasal dari nama tempat atau nama penyebarnya atau lainnya:
        Nasrani dari daerah Nazaret tempat kelahiran Isa AS
        Budha dari Budha Gautama
        Hindu dari negeri India (Hind)
        Yahudi dari nama Yahudza (putra Nabi Ya’qub AS dari istri bernama Laya sepupu nabi Ya’qub dar  ibu)
        Sedangkan Islam berasal kata bahasa Arab yang memiliki banyak arti

KATA ISLAM SECARA BAHASA

Islam berasal dari kata “islaamul wajhi” yang berarti “menundukkan wajah”2:112 أَسْلَمَ وَجْهَهُ  = menundukkan wajahnya karna rasa hormat nya kepada allah
1)     Islam berasal dari kata “istislaam” yang berarti “berserah diri” 3:83 وَلَهُ أَسْلَمَ  = padahal kepada-Nya-         lah berserah diri Seorang Muslim berarti orang yang berserah diri kepada Allah SWT, apapun yang akan diperbuat oleh Allah kepada dirinya ia akan pasrah, menyerah, ridho dan mengikuti aturan-aturan Allah SWT
Bagi orang kafir Mereka terlambat dalam ber-Islam (مُسْتَسْلِمُونَ menyerahkan diri), karena mereka baru melakukannya ketika di akhirat (37:26)

2)      Islam juga berasal dari kata “as-salaamah” yang artinya “suci dan bersih” 26:89 بِقَلْبٍ سَلِيمٍ = hati yang bersih
Seorang Muslim adalah orang yang bersih badan pakaian, pikiran dan hatinya
Kebersihan ini merupakan kekhasan Islam, sehingga Bab Thaharah (Bersuci) menjadi yang pertama dalam Fiqh
Beberapa orang masuk Islam karena kebersihan  salah satu nya yaitu WC dipelopori oleh orang-orang Islam; sebelumnya belum pernah ada (buang hajat di celana aja)

1)      Islam berasal dari kata “as-salaam” yang artinya “selamat sejahtera”
6:54 فَقُلْ سَلامٌ عَلَيْكُمْ  = katakanlah, “salam sejahtera atas kalian”
Seorang Muslim selalu memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi orang lain
Ucapan salam adalah khas bagi Muslim Rasulullah SAW mendorong umatnya agar menebarkan salam kepada orang yang dikenal dan yang tidak dikenal Salam juga ucapan para penghuni sorga (13:24, 39:73) dan ucapan dari Allah (36:58)
2)      Islam juga berasal dari kata “as-silmu” atau “as-salmu” yang berarti “perdamaian”
8:61 وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ = Dan jika mereka condong kepada perdamaian
47:35 فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ = Janganlah kamu lemah dan minta damai  2:208 ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
Islam adalah agama damai, bukan agama kekerasan
Seorang Muslim adalah orang yang menebarkan kedamaian di muka bumi
Contoh:
          sebelum Islam Mekkah berkali-kali terjadi peperangan sesama mereka
          Madinah sebelum Islam terjadi Perang Bu’ats selama 40 tahun
Jadi Islam berarti
          Menundukkan wajah ke hadirat Allah
          Berserah diri kepada Allah
          Kesucian dan kebersihan
          Keselamatan dan kesejahteraan
          Perdamaian
Siapa yang mencari agama lain akan ditolak di akhirat dan rugi (3:85)
مَعْنَى الإِسْلاَمِ

HAKIKAT ISLAM

1)  Islam adalah agama yang menekankan pada ketundukan manusia pada Sang Pencipta
2) Seorang Muslim adalah orang yang tunduk pada perintah dan larangan Allah agar menjadi orang yang bertakwa
3)   Shalat merupakan contoh ketundukan seorang Muslim, terutama pada saat ruku’ dan sujud
4)   48:29 ciri pengikut Rasulullah SAW: ruku’ dan sujud mengharapkan karunia Allah
5)  slam adalah satu-satunya agama yang berasal dari Wahyu Allah (3:19, 85)
6)   Tak mungkin Allah menetapkan lebih dari satu agama yang perbedaannya jauh sekali dan bertentangan ajaran-ajarannya

Islam berdasarkan  tauhid dan syirik menjadi dosa paling besar

          Nasrani menganut trinitas (3 tuhan) dan tidak mengakui Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul
          Yahudi tidak mengakui Isa AS dan Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul; membenci malaikat Jibril
Semua nabi dan rasul membawa agama yang sama dan satu, yaitu Islam, Ratu Bilqis masuk Islam bersama Nabi Sulaiman, 22:78 هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini Islam adalah minhajul hayah (pedoman hidup) yang berisi hukum-hukum Allah Kehebatan hukum-hukum Allah di antaranya Berasal dari Pencipta alam semesta, Allah menekankan sekali agar berhukum dengan apa yang telah Allah turunkan (5:48-50)
 Islam adalah jalan yang lurus (shiratul mustaqim) jalan yang selamat sampai sorga
          Rasulullah SAW pernah membuat sebuah garis lurus, kemudian di sisi-sisinya ada garis-garis lain yang menyimpang (6:153), di setiap persimpangan ada para penyeru ke neraka Jahannam
          Islam adalah agama yang menjamin pemeluknya akan selamat dan sejahtera di dunia dan di akhirat (2:201)
          Setiap Muslim yang mengucapkan syahadat dan tidak syirik pasti masuk sorga meskipun dia mencuri dan berzina, meskipun dosa-dosanya itu mesti dibersihkan dulu di neraka (na’udzu billah min dzalik)
Kesimpulannya: Islam adalah agama yang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam
Penyimpangan ISLAM
UMAT ISLAM (bukan Islam) sedang dalam keadaan jauh dari Islam sehingga terpuruk dan  Islam yang sangat mulia ini tertutupi kemuliaannya oleh umat Islam sendiri Muhammad Abduh berkata, اَلإِسْلاَمُ مَحْجُوْبٌ بِالْمُسْلِمِيْنَ (Islam itu tertutupi oleh kondisi umat Islam) Tapi itu pun tetap manusia tidak menolak kehebatan Islam, sehingga populasi Muslim di dunia tidak pernah turun dan terus naik .




Rukun Islam

 (بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَو
مِ رَمَضَانَ)

Bangunan Islam itu atas lima hal: syahadat bahwa tidak ilah melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhajji, dan puasa di bulan Ramadhan

Islam adalah agama yang universal/integral/menyeluruh atau agama yang SYAMIL Kemenyeluruhan atau universalitas Islam (syumuliyyatul Islam) meliputi segala aspek
          
3 aspek syumuliyyatul Islam
  1. Universal dari segi MASA (شُمُوْلِيَّةُ الزَّمَانِ)
  2. Universal dari segi SISTEM (شُمُوْلِيَّةُ الْمِنْهَاجِ)
  3. Universal dari segi TEMPAT (شُمُوْلِيَّةُ الْمَكَانِ)

Dari Masa ke Masa (شُمُوْلِيَّةُ الزَّمَانِ)

Islam adalah agama manusia pertama (Nabi Adam AS) dan para nabi dan rasul setelahnya, sampai berakhir pada Nabi Muhammad SAW dan terus menerus dari masa – ke masa  Orang Yahudi mengklaim mereka mengikuti Nabi Musa AS, padahal Nabi Musa AS beragama Islam.
Allah SWT menegaskan bahwa sebutan MUSLIMIN (orang-orang Islam) bukan sebutan baru bagi umat Nabi Muhammad SAW, tapi seluruh pengikut para Nabi dan Rasul disebut Muslimin  
Contoh: para pendeta Nasrani dari Habasyah (70 orang) yang dikirim oleh Raja Najasyi untuk bertemu Rasulullah SAW saat dibacakan Al-Qur’an maka mereka beriman dan menyadari bahwa sebelumnya berarti agama mereka adalah Islam (28:53)
Kesatuan Risalah  (وَحْدَةُ الرِّسَالَةِ)
Islam menyeluruh dari zaman ke zaman karena adanya kesatuan risalah para Rasul yang diutus Allah SWT misi para rasul adalah sama: akidah dan ibadah Tidak ada dari rasul yang kemudian mendirikan agama baru, dengan penyembahan yang baru, Bahkan Al-Qur’an itu sudah disebut-sebut di kitab-kitab sebelumnya (26:196)

Risalah Penutup
Kesatuan risalah (misi) itu sampai dengan risalah yang dibawa oleh penutup para Nabi, Muhammad SAW Inilah risalah terakhir (penutup) sekaligus penghapus, penyempurna risalah-risalah sebelumnya , Allah mengutus rasul itu membawa dua hal: al-Huda dan Islam (agama yang benar)
Universal dari segi SISTEM (شُمُوْلِيَّةُ الْمِنْهَاجِ)

          Syumuliyyatul Islam yang kedua adalah syumuliyyatul minhaj (universalitas dari segi sistem atau tatanan)
          Minhaj Islam memang meliputi seluruh sendi kehidupan manusia, tidak ada yang terlupakan
          Karena itu, tidak boleh memecah-mecah ajaran Islam (sekularisme sangat ditolak dalam Islam!)
2:85 أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ 
Allah marah kepada orang yang beriman kepada sebagian Al-Qur’an, dan ingkar terhadap sebagian yang lain  balasannya? kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah SWT yang menurunkan Islam adalah Dzat yang Maha Mengetahui
Bangunan Islam






Minhaj Islam laksana sebuah bangunan yang utuh  memiliki Pondasinya adalah syahadatain Bangunan ini didirikan di atas pondasi akidah yang kokoh akan berdiri tegak.

Bangunan ini didirikan di atas pondasi akidah yang kokoh akan berdiri tegak
Intinya ada dua:
1.       IBADAH dalam arti luas: mahdhah (khusus, ritual) dan ‘ammah (semua perbuatan baik, termasuk empat dinding-dinding tadi)
2.       AKHLAK: tata pergaulan antara manusia dengan Allah, sesamanya, lingkungan, dan juga dirinya sendiri
Pendukung atau atap yang akan melindungi penghuninya dari panas dan hujan, adalah JIHAD dan DAKWAH
Bangunan tanpa atap terancam hancur, dan tidak banyak fungsinya sebagai tempat berlindung
Pentingnya Jihad ,Dakwah adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam sesuai dengan kemampuannya (3:104)Manusia yang Universal dari Segi Tempat (شُمُوْلِيَّةُ الْمَكَانِIslam berlaku untuk segala tempat (seluruh dunia) Segala tempat di bumi ini  mesti tegak Islam di atasnya Jadi, tidak ada hak manusia mengusir orang-orang Islam  pengusiran adalah pelanggaran (22:40) Satu Pencipta (وَحْدَةُ الْخَالِقِDunia ini,diciptakan oleh Allah Adanya hanya satu Pencipta ini juga yang menyebabkan alam semesta ini terjaga dengan baik , allah menyatukan alam  dan pedoman hidup Karena Islam menyeluruh dari segi masa, tatanan dan tempat, maka Islam-lah yang pantas menjada tatanan hidup (way of life) manusia seluruhnya Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia:

 10 sistem hidup dalam Islam

  1. Sistem keyakinan (اَلاِعْتِقَادِيُّ)
  2. Sistem akhlak (اَلأَخْلاَقِيُّ)
  3. Sistem perilaku (اَلسُّلُوْكِيُّ)
  4. Sistem perasaan (اَلشُّعُوْرِيُّ)
  5. Sistem pendidikan (اَلتَّرْبَوِيُّ)
  6. Sistem sosial (اَلاِجْتِمَاعِيُّ)
  7. Sistem politik (اَلسِّيَاسِيُّ)
  8. Sistem ekonomi (اَلاِقْتِصَادِيُّ)
  9. Sistem militer (اَلْعَسْكَرِيُّ)
  10. Sistem hukum perundang-undangan (اَلْجِنَائِيُّ)
Sistem Keyakinan (اَلاِعْتِقَادِيُّ)
 Islam memiliki sistem keyakinan yang disebut TAUHID , Sistem keyakinan selain Islam terkotori oleh berbagai kemusyrikan. Contoh: meyakini bahwa Allah memiliki anak (subhanallah ‘ammaa yusyrikuun)
        Bukan hanya orang Nasrani
        Di antara Yahudi pun ada sekte yang mempercayai Uzair itu anak Allah (9:30)
        Mereka meniru-niru perkataan orang-orang kafir sebelum mereka (يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ) – dewa-dewa Yunani, dll
        Arab jahiliyah juga percaya malaikat itu anak perempuan Allah (43:16)

Sistem Akhlak (اَلأَخْلاَقِيُّ)

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
Hanyasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (HR. Baihaqi)

Akhlak adalah wajah Islam, sehingga sangat ditekankan untuk diperhatikan oleh Rasulullah Akhlak dalam Islam lengkap, meliputi kepada Allah sesamanya dan alam semesta Di sistem lain ada juga yang mirip dengan akhlak, yaitu etika. Etika (cabang dari filsafat) standarnya dibuat oleh manusi.

Sistem Perilaku (اَلسُّلُوْكِيُّ)

Sistem perilaku dalam Islam dilandasi oleh akidah yang bersih Jauh dari perilaku setan atau tukang tipu ,Jauh dari perilaku binatang Tidak boleh menyerupai perilaku orang kafir (مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ) HR. Abu Dawud
Sistem Perasaan (اَلشُّعُوْرِيُّ)

 Islam juga memiliki sistem perasaan yang khas
Islam membenci dendam dan fanatisme (ashabiyah) Islam membolehkan menangis ketika kematian seseorang, tapi melarang meratap sampai mencakar muka

Sistem Pendidikan (اَلتَّرْبَوِيُّ)

Tidak ada agama yang paling mendorong umatnya untuk berusaha keras dalam menuntut ilmu kecuali Islam Rasulullah memfardhukan menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat bhakan membuktikan bahwa sistem pendidikan Islam mempelopori kemajuan zaman di kala Eropa dan AS dalam kegelapan

Sistem Sosial (اَلاِجْتِمَاعِيُّ)

Islam tidak mengakui sistem kelas atau kasta Semua manusia di mata Islam sama, yang berbeda adalah takwanya  Seorang bekas hamba sahaya dapat menjadi pemimpin umat dalam Islam Bilal, Zaid bin Haritsah
          Ikatan-ikatan berikut ditata oleh Islam (49:13)
        Ikatan sesama Muslim , ukhuwwah Islamiyah
        Ikatan sesama bangsa ,ukhuwwah wathaniyah (para Rasul memanggil kekauman mereka 7:59, 65,73,85 يَا قَوْمِ )
        Ikatan sesama manusia , ukhuwwah basyariyah (Allah pun memanggil kemanusiaan manusia   يَا أَيُّهَا النَّاسُ 2:21)

Sistem Politik (اَلسِّيَاسِيُّ)

Sistem politik Islam adalah yang paling maju sampai hari ini kepemimpinan yang dihormati dapat  cara menyelesaikan masalah Umat atau rakyat yang taat,  Rasulullah SAW telah melaksanakan tatanan politik ini dengan sebaik-baiknya Umar mengembangkannya disesuaikan dengan keperluan umat dari masa ke masa
Sistem Ekonomi (اَلاِقْتِصَادِيُّ)

Prinsip-prinsip ekonomi Islam
  1. Pemerataan (59:7) كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ   Islam melarang monopoli. Cara pemerataan: zakat, infaq, waris, baitul maal. Ini permasalahan inti, bukan karena jumlah penduduk seperti teori Maltus
  2. Anti penindasan , melarang riba 2:275. Sekarang ini prinsip bank syari’ah sudah diterapkan di mana-mana, bahkan Inggris pun pakai
Sistem Militer (اَلْعَسْكَرِيُّ)

perintah persiapan militer mempuyai barisan yang rapi Islam sangat memperhatikan masalah kekuatan dan kedisiplinan (waktu-waktu shalat)
Islam memiliki adab berperang tidak boleh menyerang musuh sebelum melakukan 3 hal
1.       Menawarkan masuk Islam
2.       Membayar jizyah
3.       Perang
Sistem Hukum Perundang-undangan (اَلْجِنَائِيُّ)
Kelebihan sistem hukum Islam dibandingkan dengan hukum positif (اَلْحُكْمُ الْوَضْعِي)
  1. Kaedah hukum Islam elastis dan global
  2. Kaedah dan teksnya dibuat lebih tinggi
  3. Semua di mata hukum sama dan ini benar-benar diterapkan bukan sekedar teori. Contoh kasus Khalifah Ali yang menuntut baju besinya dari seorang Nasrani tanpa bukti, akhirnya kalah. Tapi Nasrani tadi malah mengatakan bahwa hukum seperti ini pasti hukum para Nabi, dan akhirnya masuk Islam. Ketika baju besi itu diserahkan ke Khalifah, diberikan kembali sebagai hadiah telah masuk Islam

TUGAS KE 2
MAKNA 2 KALIMAT SYAHADAT
مَعْنَى الشَّهَادَتَيْنِ

Pentingnya Dua Kalimat Syahadat
Rukun Islam
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan
Rukun Islam
   Rukun Islam ada 5
      Mengucapkan dua kalimat syahadat
      Mendirikan shalat
      Menunaikan zakat
      Puasa bulan Ramadhan
      Menunaikan haji bagi yang mampu 

Rukun Pertama
       Shalat memang berat ,tapi ringan bagi yang khusyu’ (karena imannya benar)
       Zakat juga berat, tapi bagi yang meyakini balasan dari Allah yang sangat besar, tentu akan menjadi ringan
       Puasa juga berat, tapi bagi yang beriman dengan baik, akan jadi ringan
       Haji juga berat, tapi bagi yang bertakwa itu menjadi ringan
       Jadi yang menentukan adalah iman, yang ditentukan oleh baiknya syahadatnya (rukun pertama)
Diletakkan di urutan PERTAMA dalam rukun Islam berarti syahadatain itu sangat penting Ia menjadi titik tolak baiknya rukun selanjutnya
Jalan bagi yang orang kafir yang mau masuk  Karena Syahadatain merupakan satu – satu nya untuk masuk kedalam Islam Tidak mau melewati pintu ini berarti belum Muslim Meski kita sudah berada di dalam rumah Islam Setelah ia mengucapkan syahadat, maka ia Muslim, apapun niatnya (niat urusan Allah)  Ada sementara kelompok Muslim  yang mewajibkan syahadat ulang bagi Muslim (kalau sudah aqil baligh) kalau tidak, berarti kafir Dalam Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Sirah tidak ada yang menyebutkan masalah ini Kalau masalah ini menyangkut ke-Islam-an tentu dibahas di ketiga sumber Islam itu

Lahir di Rumah Islam
Gamabar
Prinsip – prinsip islam
Inti ajaran Islam adalah Ikhlas kepada Allah , Mengikuti ajaran Rasul SAW Keduanya ada dalam syahadatain
Inti Al-Qur’an ada di surat Al-Fatihah à Penting, sehingga wajib dibaca setiap shalat
Belajar Mulai dari Global Mempelajari sesuatu lebih mudah dari yang global lebih dahulu, baru yang lebih rincinya Semasa di sekolah juga seperti itu
       فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan (47:19)
SYAHADAT ASAS PERUBAHAN
Harus mulai dari mana kalau kita ingin melakukan perubahan (masyarakat)? Pertanyaan yang jawabannya sangat sulit, Rasul SAW sendiri bingung Allah SWT-lah yang menunjukkannya.
Kondisi Mekah Saat Itu, Politik
      Di bawah bayang-bayang dua raksasa: Romawi dan Persia
      Banyak daerah subur yang dikuasai oleh kedua raksasa itu
Ekonomi
      Harta yang banyak dimiliki oleh segelintir orang, sementara sebagian besar masyarakat hidup miskin
      Mengakarnya riba
 Moral
      Cara-cara pernikahan: Al-Istibdha’, Al-Mukhadanah, Asy-Syighar, Perkawinan Warisan, Perkawinan Mut’ah dan Menggabungkan dua istri kakak-beradik kandung
      Minuman keras dan judi sudah menjadi kebiasaan
       Dengan kepercayaan yang disandang beliau SAW tentu bisa mengobarkan semangat kearaban untuk melawan tirani Romawi dan Persia Setelah sukses baru menerapkan kalimat tauhid dan memulai dengan shadati ,Kalau hanya mengobarkan semangat kearaban saja lalu berhasil, maka sesungguh hanya berpindah tirani  dari tirani Romawi atau Persia ke tirani ArabYang diinginkan Allah  tauhid tegak dari langkah pertama
       Untuk menghapuskan golongan kaya dan membagi ulang kekayaan kepada semua orang secara adil ini yang dipilih dukungan dari sebagian besar masyarakat akan terwujud sehingga pasti berhasil Setelah itu baru menerapkan kalimat tauhid
       Sistem Islam dalam masalah pembagian harta didasari oleh ketaatan kepada perintah Allah karena mengharapkan pahala yang besar di sisi Allah di akhirat nanti Jadi bukan perampasan yang mengakibatkan dendam antar-anggota masyarakat Dan ini terjadi kalau dari langkah pertama kalimat tauhid sudah tegak Rasul mungkin bisa mencari orang-orang yang masih bersih untuk melancarkan gerakannya Setelah banyak terkumpul, tentu gerakannya akan makin banyak simpati tanpa harus ditentang dari awal Gerakan moral semacam itu, yang hanya didasari oleh peduli pada perbaikan moral saja, tidak memiliki dasar yang kokoh Berarti pada akhirnya akan mudah roboh Landasan kokoh yang mendasari moralitas adalah kalimat tauhid Dalam sirah Nabawiyah dijelaskan bahwa dakwah Rasul SAW saat di Mekah fokus pada penanaman akidah Setelah di Madinah baru hukum halal-haram diterapkan
Iman Sebelum Halal dan Haram
إِنَّمَا أُنْزِلَ أَوَّلُ مَا أُنْزِلَ مِنْهُ سُوْرَةٌ مِنَ الْمُفَصِّلِ فِيْهَا ذِكْرُ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ حَتَّى إِذَا ثَابَ النَّاسُ إِلَى الإِسْلاَمِ نَزَلَ الْحَلاَلَ وَالْحَرَامَ وَلَوْ نُزِّلَ أَوَّلُ شَيْءٍ : لاَ تَشْرَبُوا الْخَمْرَ لَقَالُوْا لاَ نَدَعَهَا أَبَدًا ، وَلَوْ نُزِّلَ : لاَ تَزِنُوْا لَقَالُوْا لاَ نَدَعَ الزِّنَا
Sesungguhnya yang pertama-tama turun dari Al-Qur’an adalah surat ‘Al-Mufashshil’ yang berisi peringatan tentang sorga dan neraka.  Hingga keislaman manusia itu kokoh, turunlah tentang halal dan haram. Jika yang pertama kali turun sesuatu yang berkenaan dengan: ‘Jangan minum khamar’, pastilah mereka berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkannya selamanya’; ‘Jangan berzina’, pastilah mereka berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkannya. (HR Imam Al-Baihaqi dalam Sya’bul Iman: 5/322)

SYADAHAT HAKIKAT DAKWAH PARA RASUL
Setiap rasul yang diutus oleh Allah pasti membawa kalimat syahadat Jadi ini seperti  pesan berantai yang menunjukkan bahwa pesan syahadat
Wahyu Setiap Rasul
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
Nabi Nuh AS (7:59)

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
Nabi Hud AS (7:65)
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلا تَتَّقُونَ
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Ad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"
Nabi Shalih AS (7:73)
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Saleh. Ia berkata. "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya
Nabi Syu’aib AS (7:85)
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syuaib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya

 Syahadat memiliki keutaman            
       Kalimat thayyibah laa ilaaha illallah adalah sebaik-baik dzikir
       Syahadat juga telah memunculkan generasi terbaik umat (khairu ummah)
       Generasi yang agung ini diakui langsung oleh Allah SWT (3:110)
       Jika ingin generasi seperti itu muncul lagi, syahadat adalah kuncinya

RANGKUMAN 3
مَدْلُوْلُ الشَّهَادَةِ
Kandungan Syahadat Syahadatain

Arti Syahadah (“asyhadu”) adalah peryataan

  1. Pernyataan  (اَلْإِعْلاَنُ)
  2. Sumpah (اَلْقَسَمُ)
  3. Janji (اَلْعَهْدُ)
Syahadah Artinya PERNYATAAN
   Bahasa Arabnya: اَلإِقْرَارُ atau اَلإِعْلاَنُ (dalam bahasa Indonesia: Iklan, yang seharusnya membacanya I’lan bukan iklan) Asyhadu berarti aku menyatakan Kalau dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya aku menyatakan bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Allah Kalau dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya aku menyatakan bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. 
  Sumpah memberikan bobot kebenaran terhadap apa yang dinyatakan (makanya saksi sebelum bersaksi harus disumpah) Bahwa yang dinyatakan itu tidak main-main, melainkan keluar dari hati yang paling dalam
Ayatnya 63:1-2
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
Kata nasyhadu berarti kami bersumpah ,Ini diperjelas oleh ayat berikutnya yang menyatakan  bahwa “mereka menjadikan SUMPAH mereka sebagai perisai…”
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Syahadah Artinya JANJI
Kandungan ketiga syahadat adalah JANJI Bahasa Arabnya: اَلْمِيْثَاقُ atau اَلْعَهْدُ “Asyhadu” berarti “aku berjanji” Dihubungkan dengan syahatain maka artinya aku berjanji bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku berjanji bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
Ayatnya 7:172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
    Kata “asyhadahum” berarti “Aku mengambil perjanjian kepada mereka”
 Ayat ini berkaitan dengan diambilnya perjanjian oleh Allah kepada semua manusia saat ruh sudah ditiupkan kedalam jasad (janin)
Allah Mengingatkan
Saat kita umur satu tahun saja kita tidak ingat, apalagi saat di dalam kandungan Biasanya ibu kita yang menceritakan saat kita kecil, baru kita tahu Dalam hal ini Allah mengingatkan kepada kita semua tentang peristiwa besar ini, agar tidak dijadikan alasan “saya lupa” (7:173)
Harus Merasa Sedang Berjanji
Orang yang membaca syahadatain harus merasakan bahwa dirinya sedang berjanji di hadapan Allah Tuntutan  harus ditepati Melanggar perintah/larangan Allah, meski kecil, merasa bahwa dirinya telah berkhianat Orang yang membaca syahadatain harus merasakan bahwa dirinya sedang berjanji di hadapan Allah Melanggar perintah/larangan Allah, meski kecil, merasa bahwa dirinya telah berkhianat
Jadi syahadat berarti pernyataan, sumpah, dan janji Orang yang bersyahadat harus menyadari bahwa ia lagi menyatakan, bersumpah, dan berjanji kepada Allah bahwa tidak ada ialah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah Ini seharusnya dirasakan ketika kita membaca syahadat saat tahiyyat dalam shalat
Komitmen itulah yang disebut IMAN Kalau kita benar-benar menghayati ketiga makna ini, maka kita telah memiliki komitmen di dalam hati kita à hati terikat dengan syahadatain
Iman yang benar juga harus memenuhi tiga hal: 

      إِقْرَارٌ بِاللِّسَان (menyatakan dengan lisan)
      تَصْدِيْقٌ بِالْقَلْبِ (membenarkan dengan hati)
      عَمَلٌ بِالْجَوَارِحِ وَالْحَرَكَاتِ (mengamalkan dengan anggota badan dan gerakan-gerakan)

Kandungan pertama syahadat adalah pernyataan Ini menghasilkan STATUS keIslaman seseorang ini tidak akan hilang hingga LISANNYA mengingkarinya, bukan karena perbuatannya Tidak boleh mengkafirkan seseorang yang status kemuslimannya masih tetap ada Status itu sangat penting, karena menentukan diterimanya amal seseorang Kalau dia tidak punya status (sebagai Muslim) maka amalnya batal.

      Seperti debu  yang beterbangan (هَبَاءً مَنْثُورًا) 25:
      Seperti fatamorgana (كَسَرَابٍ) 24:39
Jika ketiga kandungan iman ini ada, maka seseorang telah memiliki
      Status (sebagai Muslim)
      Nilai (batin dan lahir)
Berdasarkan ketiga kandungan iman itu, maka manusia bisa diklasifikasikan kedalam beberapa golongan.

MUNAFIK

Asal katanya: اَلنَّفَقُ (LUBANG DI TANAH) Bintang Yarbu’ punya rumah dengan DUA PINTU à pintu satunya adalah pintu rahasia yang disebut نَافِقَةٌ
Munafik Amali (الْمُنَافِقُ الْعَمَلِيُّ)
الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda munafik ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya berkhianat” (HR Bukhari-Muslim)

       أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ مِنْ نِفَاقٍ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَر

 “Empat hal, barangsiapa semuanya ada padanya maka dia munafik tulen. Siapa yang terdapat salah satu dari padanya maka dia memiliki satu bagian dari nifak hingga ia menghilangkannya. Apabila berbicara dusta, apabila mengikat perjanjian menyalahinya, apabila berjanji ingkar, dan apabila berselisih curang.” (HR Muslim)
Munafik I’tiqodi (الْمُنَافِقُ الإِعْتِقَادِيُّ)
 Tokoh utamanya: Abdullah bin Ubai bin Salul (harus lengkap namanya karena ada sahabat bernama Abdullah bin Ubai bin Ka’ab) Mereka ikut shalat, tapi shalatnya malas dan riya (4:142) Bahkan mereka ikut berjihad, tapi di tengah jalan pulang atau diserse (Perang Uhud), atau tetap ikut peperangan tapi membuat kekacauan (Perang Al-Muraisi) Puncaknya terjadi menjelang Perang Tabuk: mereka mendirikan masjid tandingan (Masjid Dhirar) Perang Tabuk selesai, turun ayat yang membongkar hakikat masjid itu (9:107-108)

Masjid (مَسْجِدًا) itu adalah
A.      Untuk menimbulkan kemudharatan (ضِرَارًا)
B.      untuk kekafiran  (كُفْرًا)
C.      untuk memecah belah antara orang-orang mukmin (تَفْرِيقًا)
D.      Untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu (إِرْصَادًا
E.Maka perintahnya adalah Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya
        
FASIK

Orang munafik kalau berterusan dalam kemunafikannya akan menjadi FASIK = اَلْخَارِجُ عَنِ الطَّاعَةِ (tidak mau taat) Orang Arab berkata, فَسَقَتِ الرُّطْبَةُ apabila korma terkelupas dari kulitnya Tikus disebut فُوَيْسِقَةٌ karena keluar dari liangnya untuk mengadakan pengrusakan
خَمْسُ فَوَاسِقَ يُقْتَلْنَ فِي الْحِلِّ وَالْحَرَمِ الْحِدَأَةُ وَالْغُرَابُ وَالْفَأْرَةُ وَالْعَقْرَبُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
Lima jenis binatang perusak yang boleh dibunuh, baik di tanah halal maupun di tanah haram, yaitu burung elang, burung gagak, tikus, kalajengking, dan anjing gila (HR Bukhari-Muslim
Ciri-ciri Fasik (2:27)
  1. Merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh
  2. Memutuskan apa-apa yang diperintahkan supaya dihubungkan (silaturrahim dan hubungan kekerabatan)
  3. Mengadakan kerusakan di muka bumi Tiga sifat di atas sebagai tambahan tiga sifat munafik seperti dalam hadits yang masyhur Apabila mereka menang, tampaklah ke-6 sifat itu Tapi apabila mereka kalah, mereka menampakkan tiga sifat seperti dalam hadits itu

  4. \Abu Thalib Tetap Kafir Meskipun Abu Thalib meyakini kebenaran yang dibawa Rasul SAW dan beramal luar biasa dalam membela Rasul SAW, tapi tetap kafir karena tidak mau bersyahadat Inilah yang membuat beliau SAW sangat bersedih Tapi hidayah itu hanya milik Allah Diriwayatkan bahwa nerakanya Abu Thalib paling ringan
Iblis dan Abu Jahal
ISTIQOMAH
Mu’min yang selalu menjaga lisan, hati dan anggota badannya dengan yang dituntut oleh Allah dan RasulNya, maka dia berada dalam kondisi istiqomah Istiqomah tidak bisa datang tiba-tiba, tapi melalui proses tulah kenapa digunakan kata “tsumma” (kemudian)

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (41:30, 46:13)
Balasan Bagi Yang Istiqomah
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (41:30)
Keberanian (َلشَّجَاعَةُ)
Dikatakan kepada orang yang istiqomah أَلا تَخَافُوا  (janganlah kalian khawatir), maka dia tidak akan khawatir 46:13 (فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ) Artinya dia selalu berani
Tenang (اَلاِطْمِئْنَانُ) : Musibah apapun yang menimpanya tidak akan menumbangkannya (putus asa) Sebaliknya, kebaikan apapun yang diraihnya tidak membuatnya sombong (57:22-23) dan kestabilannya karena menyadari semua takdir Allah itu baik (كُلُّ مَا قَدَّرُ اللهُ خَيْر)
Optimis (اَلتَّفَاؤُلُ) Memandang masa depan penuh dengan keyakinan (optimis) Malaikat memberikan kabar gembira tentang sorga yang telah dijanjikan Melihat masa depan Islam pun yakin bahwa masa depan di tangan Islam (الْمُسْتَقْبَالُ لِهذَا الدِّيْنِ)
Bahagia Sejati (اَلسَّعَادَةُ) : Jika seseorang hidupnya penuh keberanian, tenang dan optimis, maka berarti telah tercapai kebahagiaan hakiki
       Bagaimana bahagia kalau salah satunya hilang?
Jadi syahadah menghantarkan kita kepada sa’adah (مِنَ الشّهَدَةِ إِلَى السّعَادَةِ)
TUGAS KE 5
Syarat-syarat Diterimanya Syahadatain
شُرُوْطُ قَبُوْلِ الشَّهَادَتَيْنِ
Dalam atsar disebutkan
قِيلَ لِوَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ أَلَيْسَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ قَالَ بَلَى
Kunci Surga
Ditanyakan kepada Wahab bin Munabbih, "Bukankah laa ilaaha illallah itu merupakan kunci surga?" Wahab menjawab, "Benar,”
وَلَكِنْ لَيْسَ مِفْتَاحٌ إِلَّا لَهُ أَسْنَانٌ فَإِنْ جِئْتَ بِمِفْتَاحٍ لَهُ أَسْنَانٌ فُتِحَ لَكَ وَإِلَّا لَمْ يُفْتَحْ لَكَ
tetapi tidak dinamakan kunci kalau tidak mempunyai gigi. Jadi, jika kamu datang dengan membawa kunci bergigi tentu kamu akan dibukakan, dan jika tidak demikian, pasti tidak dibukakan untukmu."
Syahadat yang memenuhi syarat itu seperti kunci yang punya gigi Apabila satu gigi kunci patah, maka kunci tidak dapat digunakan  Begitu pun syarat syahadatain, harus terpenuhi semuanya, tidak boleh ada yang rusak
SYARAT PERTAMA ILMU YANG MENIADAKAN KEBODOHAN
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki ilmu tentang syahadat yang diucapkannya
Orang yang bersyahadat tanpa mengetahui makna/kandungan syahadat tidak diterima , Ayat 3:18 bahwa yang diakui syahadat (persaksian)-nya hanya tiga pihak: Allah, malaikat, dan orang-orang yang berilmu
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Syahadat orang yang berilmu disejajarkan dengan syahadatnya Allah dan malaikat Ditempatkannya syahadat orang yang berilmu setelah syahadatnya malaikat merupakan pujian dari Allah
      Syahadatnya mantap sekali
      Paling dekat dengan Allah
Perintah Memiliki Ilmu
47:19 فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ
Asal dari perintah adalah WAJIB Allah memerintahkan untuk mempelajari syahadat
Syahadat yang hanya sekedar ikut-ikutan saja tidak akan menghasilkan keimanan yang mantapIman itu akan diuji
Mati dengan Ilmu لاإله إلا الله
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Barangsiapa mati sedangkan dia mengetahui (memiliki ilmu) masuk sorga (HR. Muslim)
Pengetahuan akan melahirkan keyakinan yang mantap. Keyakinan yang mantap akan melahirkan kesetiaan. Kesetiaan akan melahirkan komitmen (iltizam) melaksanakan segala konsekuensi syahadat
Seorang yang atheis atau kafir dapat saja mengucapkan لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ Tapi, seandainya orang-orang kafir itu mengetahui apa itu لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ tentu mereka tidak mau mengucapkannya
جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا قَالَ أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“Perbaharuilah iman kalian.” Dikatakan, “Duhai Rasulullah, bagaimana kami memperbaharui iman kami?” Bersabda Rasul SAW, “Perbanyaklah mengucapkan لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ” (HR Ahmad)
Banyak mengucapkan tanpa mengetahui maknanya, tidak akan dapat menghayatinya, sehingga tidak berpengaruh dalam memperbaharui iman.
Orang yang bersyahadat harus menghasilkan keyakinan pada dirinya, tanpa keraguan sedikit pun, tentang keesaan Allah dan kerasulan Nabi SAW , 49:15 yang disebut mu’min yang sempurna HANYALAH (إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ) orang-orang yang
      Beriman kepada Allah dan rasulNya
      Kemudian mereka TIDAK RAGU-RAGU (ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا)
Proses : Kata yang digunakan dalam ayat tersebut adalah “tsumma” (kemudian) à adanya proses
Jihad : Jika kalbu telah merasakan lezatnya iman dan kegandrungan kepadanya serta telah mengakar, niscaya akan mendorong untuk mewujudkan kebenaran itu di luar kalbu Kalau realitas di luar kalbu bertentangan dengan iman, maka ia akan berjihad dengan harta dan jiwanya jihad terdapat  2 komponen yaitu sungguh – sungguh da terus – menerus
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka
KEIKHLASAN YANG MENGHILANGKAN KEMUSYRIKAN
Orang yang telah bersyahadat harus menjadi orang yang mukhlis Murni, bersih, suci, dari berbagai kotoran (kemusyrikan), baik kemusyrikan yang kecil maupun yang besar Sudah dijelaskan di materi “al-wala wal-bara” tentang kandungan laa ilaaha illallah, yang mengharuskan menghabisi ilah selain Allah, sampai ke akar-akarnya.
Ketulusan atau kejujuran atau kebenaran dan tidaknya syahadat seseorang itu dengan ujian
Hakikat Ujian (Ibtila’/Fitnah): Ujian itu sifatnya pasti (2:155)
       Ujian itu untuk memisahkan antara yang mu’min dan yang munafik (3:179), antara yang benar dan yang dusta (29:3)
       Ujian akan sampai pada tingkat yang paling dahsyat
Seperti Perang Ahzab yang digambarkan oleh Allah
       mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu
       tidak tetap lagi penglihatan (mu)
       hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan
       kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka
Respon terhadap Ujian
Munafik (33:12)
مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلا غُرُورًا
"Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya".
Mu’min (33:22)
هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
"Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan
CINTA YANG MENGHILANGKAN KEMARAHAN DAN KEBENCIAN
Orang yang bersyahadat harus menghasilkan cinta yang sempurna kepada Allah, Rasul dan jihad , cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di atas segalanya (bapak, anak, istri, kaum keluarga, harta, perniagaan, dan rumah tempat tinggal)
Senang Kepada Kemusyrikan (39:45)
وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati
1.       Orang yang bersyahadat harus menerima segala konsekuensi dari syahadat yang diucapkan à Adanya JUAL-BELI dengan Allah
2.       Diri dan harta kita bukan milik kita tapi milik Allah à harus digunakan menurut Pemiliknya
3.      Orang yang telah bersyahadat harus melaksanakan semua ketentuan Islam
Allah SWT selalu mengaitkan iman dengan amal shalih Orang munafik sukanya pasif (duduk) dan meninggalkan jihad (9:83) dengan 1001 alasan:
1)      Merasa berat 
2)      Ridho kepada kehidupan dunia (9:38) أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا
3)      Cenderung kepada dunia (7:176) أَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ
4)      Mengikuti hawa nafsu (7:176) وَاتَّبَعَ هَوَاهُ
5)      Keuntungannya masih lama (9:42) عَرَضًا قَرِيبًا
6)      Jaraknya jauh (9:42) وَسَفَرًا قَاصِدًا
7)      Hawanya panas (9:81) لا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ
Rahmatan lil-’Alamin: Mu’min yang benar adalah mu’min yang produktivitasnya tinggi Karena produktif, maka surplus maka bukan hanya orang Islam saja yang mendapatkan manfaat, tapi juga manusia lainnya, bahkan alam semesta Mu’min seperti inilah yang dapat menjadi rahmat bagi semesta alam (21:108)
Kesimpulan:
Agar syahadat kita diterima maka harus didukung oleh ilmu, keyakinan, keikhlasan, ketulusan, kecintaan, penerimaan, dan pelaksanaan , Kebodohan, keraguan, syirik, dusta, benci, menolak, dan pasif adalah hal-hal yang membuat syahadat tidak diterima.
Kerelaan  اَلرِّضَى
RIDHO (اَلرِّضَى)
Kalau cintanya sangat tinggi kepada Allah (2:165), tentu dia akan RIDHO kepada AllahApapun yang dikehendaki oleh yang dicintai tentu ia ridho menerimanya (76:30)
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ
Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah.
Tiada seorang pun yang mampu memberi hidayah kepada dirinya dan tiada pula mampu memasukkan iman kedalam hatinya serta tiada yang mampu mendatangkan manfaat bagi dirinya kecuali bila dikehendaki Allah à kita harus menyesuaikan dengan kehendak Allah dan MENERIMAN APA YANG DIKEHENDAKI ALLAH = RIDHO

Yang Dikehendaki Allah Yang dikehendaki Allah ada 3 macam

  1. Yang dikehendaki Allah TERHADAP DIRI KITA (مَا أَرَادَهُ اللهُ بِنَا) yaitu Misalnya Allah menghendaki diri kita besok mendapatkan ini dan itu à kita harus ridho menerimanya Sesungguhnya, apa yang dikehendaki Allah terhadap diri kita sudah ditetapkan sejak umur kita 40 hari di dalam kandungan
ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ
Kemudian Allah mengutus malaikat, lalu meniupkan ruh dan ditetapkan empat ketetapan: rizkinya, ajalnya, amalnya, dan sengsera atau bahagia (HR. Ahmad)
Apa yang dikehendaki Allah terhadap diri kita, kita sendiri tidak tahu Besok kita kena musibah atau tidak, kita tidak tahu Bahkan besok kita masih ada atau tidak, kita pun tidak tahu Semuanya hanya Allah yang tahu.
Pengetahuan Allah memang meliputi segala sesuatu , Allah mengetahui apa yang ada dalam Rahim Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok ,Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

  1. Yang dikehendaki Allah TERHADAP ALAM SEMESTA (مَا أَرَادَهُ اللهُ بِالْكَوْنِ)
  2. Yang dikehendaki Allah DARI DIRI KITA (مَا أَرَادَهُ اللهُ مِنَّا)

Qodha dan Takdir : baik adan buruk nya

Semua hal yang ghaib itu tertuang di dalam QADHA dan TAKDIR Allah SWTQADHA: ketentuan Allah sejak zaman azali (alam belum ada) Misalnya: menuruk qadha Allah besok kita mendapatkan rizki yang banyak; pas rizki itu datang à itulah takdirQadha dan takdir ada 2: baik (ni’mat) dan buruk (bencana) 21:35 à sebagai UJIAN hanya syukur ,sabar da ridho menerima takdir  karna allah membuat sesama kehendaknya kita dapat menagambil hikmah dan qodhar , semua itu milik allah dan kembali ke allah .

 Manis nya iman : Keridhoan  seseorang akan musibah yang menimpa kita merupakan jalan untuk merasakan manisnya iman
لاَ يَجِدُ عَبْدٌ حَلاَوَةَ الإِيْمَانِ حَتىَّ يَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَهُ ، وَأَنَّ مَا أَخْطَأَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَهُ
“Tidaklah seorang hamba merasakan manisnya keimanan sehingga dia menyadari bahwa apa yang akan menimpanya bukan karena kesalahannya dan apa kesalahannya tidak menyebabkan ia tertimpa (musibah).”
(HR Ibnu Abi Ashim, hadits sahih dengan sanad yang baik, termaktub dalam silisilah hadits sahih karya Imam Albani).
Doa , ibadah dan atawakal adalah ketentuan dari allah yang harus di jalan kan oleh semua umat islam
Doa memiliki hikmah dan peranan yang sanagat tinggi dimana kita dapat meminta sesuatu kepada allah isnyalah jika kita berdoa dengan sungguh – sungguh akan di kabulkan dengan oleh allah apabila kita di beri sakit oleh allah  maka bersabarlah pandanglah sakit yang di derita sebagai penghapus dosa .
Hendaklah kita berorientasi pahala: sakit dipandang sebagai penghapus dosa
مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
 "Tidak henti-hentinya bencana - bala' - itu mengenai seseorang mu'min, lelaki atau perempuan, baik dalam dirinya sendiri, anaknya ataupun hartanya, sehingga ia menemui Allah Ta'ala dan di atasnya tidak ada lagi sesuatu kesalahanpun."  (HR. Tirmidzi)
Àlam adalah fenomena yang adapat menjadi contoh   dimana kita dapat berfikir , menaglisa dan menyimpulkan penelitian yang terus berkembang sehigga dapat di Tarik kesimpulan apa yang di kehendaki allah dialam semesta ini semua adalah hukum – hukum yang mengatur alam, semua ketentuan allah dapat di alam semesta ini dapat kita ketahui karna kita mengkajinya semua dialakuan karna perintah allah SWT . hasil penelitian dan cara pemanfaatan alam dapat kit arasakan dan dikelola sehingga berkembangalah teknologi – teknologi yang berguna bagi manusia apakah yang dikehendati allah dari diri kita yaitu sagat jelas alam semesta  Allah telah memberikan kepada setiap umat dua hal: syari’at dan minhaj (jalan menegakkan syari’at) semua berdasarakan al-quran dan As-sunah allah menghendaki dari kita untuk melaksanakan syariat nya dan menegakan agama nya . Terhadap pelaksanaan syari’at inilah kita akan ditanya oleh Allah SWT di dalam kubur kita dan di akhirat nanti
Di antara pertanyaan yang akan diajukan kepada semua manusia ada 5 pertanyaan:
      لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ : عَنْ عُمْرِكَ فِيْمَا أَفْنَيْتَ ، وَعَنْ شَبَابِكَ فِيْمَا أَبْلَيْتَ ، وَعَنْ مَالِكَ مِنْ أَيْنَ كَسَبْتَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقْتَهُ ، وَمَا عَمِلْتَ فِيْمَا عَلِمْتَ
Tidak beranjak kedua telapak Bani Adam pada hari kiamat sehingga ditanya lima hal: tentang umurmu untuk apa engkau habiskan, tentang masa mudamu untuk apa engkau habiskan, tentang hartamu dari mana engkau dapatkan dan untuk apa engkau belanjakan, serta apa yang kauamalkan terhadap yang kaupelajari (HR. Abu Ya’la)

Syahadat yang kita ucapkan bukan sekedar pernyataan, tapi sekaligus sumpah dan janji kita kepada Allah SWTSetelah seseorang bersyahadat maka hubungan dirinya dengan Allah SWT menjadi kuat Diri Ada tiga hubungan yang harus dijaga:
     Hubungan cinta
     Hubungan perniagaan
     Hubungan kerja
1)      Hubungan cinta kita dengan Allah setelah bersyahadat haruslah kuat à cinta yang sempurna
2)      Kita bekerja sesuai order (perintah dan larangan) Allah, bukan seenak kita sendiri à bisa ditolak hasil pekerjaan kita
3)      Setiap “amil” (aktivis) dalam ketaatan kepada Allah ataupun ma’shiyat kepadaNya, mendapatkan kedudukan (manazil) dan peringkat atau ranking (maratib) dari amalnya yang Allah berikan kepadanya
4)      Harga yang dibayarkan oleh Allah SWT adalah sorga dan ridhoNya
Perniagaan Berjihad dengan harta dan jiwa di jalan islam   yaitu pemebeli, penjual , barang yang di jual > harga (surge dan ridho ) > pasar nya ( jihad) > ijab –qabul ( syahadatanin)
Jihadun-nafs memiliki kedudukan yang tinggi di masa sekarang ini
jihad ini memiliki tingkatan:
     Berjihad untuk mempelajari petunjuk (Islam)
     Berjihad untuk mengamalkan apa yang sudah dipelajari
     Berjihad untuk berdakwah kepada petunjuk
     Berjihad untuk sabar atas segala kesulitan dakwah

Landasan dalam kita berjihad adalah SYAHADAT (اَلشَّهَادَةُ) Karena tidak ada artinya jihad yang tidak ikhlas Ingat hadits yang menyebutkan 3 orang yang pertama dihisab: mujahid, dermawan, dan qari’ (ahli Qur’an) à ketiganya masuk neraka karena jihad untuk disebut pahlawan, berderma supaya disebut dermawan, dan mengajarkan ilmu dan Qur’an agar disebut qari’-’alim, Jihad seharusnya menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dalam kehidupan mu’min Kehidupan mu’min itu terrangkai dalam untaian yang indah antara syahadat dan syahid mengakhirinya dengan syahid di jalan Allah gambaran indah seorang mu’min
Ada 7 sifat:
1.      التَّائِبُونَ  (yang bertobat)
2.      الْعَابِدُونَ  (yang beribadah)
3.      الْحَامِدُونَ  (yang memuji Allah)
4.      السَّائِحُونَ  (yang melawat)
5.      الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ  (yang rukuk, yang sujud)
6.      الْآَمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ  (yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat mungkar)
7.      وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ (yang memelihara hukum-hukum Allah) Setelah dicelup dengan celupan Allah, maka terjadilah perubahan warna pada diri mu’min yaitu perubahan pemikiran , perubahan perilaku, perubahan muslim , nilai pemikiran Pribadi Muslim inilah pribadi yang bernilai, bermutu di mata Allah dan RasulNya serta umat Islam semuanya Pribadi yang berkualitas inilah yang akan membawa Islam pada kejayaannya


































































0 komentar:

Posting Komentar

MAWAR

MAWAR

Mau tw tentang saya ?

Popular Posts

Translate