مَعْنَى
الإِسْلاَمِ
MAKNA
ISLAM
Pengertian islam secara
umum adalah beribadah kepada allah dengan syariat_Nya sejak masa allah mengutus
para rasul hingga tegaknya hari kiamat islam ini lah yang di maksud oleh allah
dalam banayak ayat yang menunjukan bahwa syariat terdahulu semuanya juga
disebut berislam kepada allah
Berbeda dengan agama lain yang berasal dari nama tempat atau nama penyebarnya atau lainnya:
–
Nasrani dari daerah Nazaret tempat kelahiran Isa AS
–
Budha dari Budha Gautama
–
Hindu dari negeri India (Hind)
–
Yahudi dari nama Yahudza (putra Nabi Ya’qub AS dari
istri bernama Laya sepupu nabi Ya’qub dar ibu)
–
Sedangkan Islam berasal kata bahasa Arab yang memiliki
banyak arti
KATA ISLAM SECARA BAHASA
Islam berasal
dari kata “islaamul wajhi” yang berarti “menundukkan wajah”2:112 أَسْلَمَ
وَجْهَهُ = menundukkan wajahnya karna rasa
hormat nya kepada allah
1) Islam berasal
dari kata “istislaam” yang berarti “berserah diri” 3:83 وَلَهُ
أَسْلَمَ = padahal kepada-Nya- lah berserah
diri Seorang Muslim berarti orang yang berserah diri kepada
Allah SWT, apapun yang akan diperbuat oleh Allah kepada dirinya ia akan pasrah,
menyerah, ridho dan mengikuti aturan-aturan Allah SWT
Bagi orang kafir
Mereka terlambat dalam ber-Islam (مُسْتَسْلِمُونَ menyerahkan diri), karena mereka baru
melakukannya ketika di akhirat (37:26)
2) Islam juga
berasal dari kata “as-salaamah” yang artinya “suci dan bersih” 26:89 بِقَلْبٍ
سَلِيمٍ = hati yang
bersih
Seorang Muslim adalah orang yang bersih badan pakaian,
pikiran dan hatinya
Kebersihan ini
merupakan kekhasan Islam, sehingga Bab Thaharah (Bersuci) menjadi yang pertama
dalam Fiqh
Beberapa orang
masuk Islam karena kebersihan salah satu nya yaitu WC dipelopori oleh orang-orang Islam; sebelumnya belum
pernah ada (buang hajat di celana aja)
1)
Islam berasal dari kata “as-salaam” yang artinya
“selamat sejahtera”
6:54 فَقُلْ سَلامٌ
عَلَيْكُمْ = katakanlah, “salam sejahtera
atas kalian”
Seorang Muslim selalu memberikan keselamatan dan
kesejahteraan bagi orang lain
Ucapan salam adalah khas bagi Muslim Rasulullah SAW
mendorong umatnya agar menebarkan salam kepada orang yang dikenal dan yang
tidak dikenal Salam juga ucapan para penghuni sorga (13:24, 39:73) dan ucapan
dari Allah (36:58)
2)
Islam juga berasal dari kata “as-silmu” atau
“as-salmu” yang berarti “perdamaian”
8:61 وَإِنْ جَنَحُوا
لِلسَّلْمِ = Dan jika mereka condong kepada perdamaian
47:35 فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى
السَّلْمِ = Janganlah kamu lemah dan minta damai 2:208
ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
Islam adalah agama damai, bukan agama kekerasan
Seorang Muslim
adalah orang yang menebarkan kedamaian di muka bumi
Contoh:
Contoh:
•
sebelum Islam Mekkah berkali-kali terjadi peperangan
sesama mereka
•
Madinah sebelum Islam terjadi Perang Bu’ats selama 40
tahun
Jadi Islam
berarti
•
Menundukkan wajah ke hadirat Allah
•
Berserah diri kepada Allah
•
Kesucian dan kebersihan
•
Keselamatan dan kesejahteraan
•
Perdamaian
Siapa yang mencari agama lain akan ditolak di akhirat
dan rugi (3:85)
مَعْنَى
الإِسْلاَمِ
HAKIKAT ISLAM
1) Islam adalah agama yang menekankan pada ketundukan
manusia pada Sang Pencipta
2) Seorang Muslim adalah orang yang tunduk pada perintah
dan larangan Allah agar menjadi orang yang bertakwa
3) Shalat merupakan contoh ketundukan seorang Muslim,
terutama pada saat ruku’ dan sujud
4) 48:29 ciri pengikut Rasulullah SAW: ruku’ dan sujud
mengharapkan karunia Allah
5) slam adalah satu-satunya agama yang berasal dari Wahyu
Allah (3:19, 85)
6) Tak mungkin Allah menetapkan lebih dari satu agama
yang perbedaannya jauh sekali dan bertentangan ajaran-ajarannya
Islam berdasarkan
tauhid dan syirik menjadi dosa paling besar
•
Nasrani menganut trinitas (3 tuhan) dan tidak mengakui
Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul
•
Yahudi tidak mengakui Isa AS dan Muhammad SAW sebagai
nabi dan rasul; membenci malaikat Jibril
Semua nabi dan
rasul membawa agama yang sama dan satu, yaitu Islam, Ratu Bilqis masuk Islam
bersama Nabi Sulaiman, 22:78 هُوَ
سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا Dia (Allah)
telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula)
dalam (Al Qur'an) ini Islam adalah minhajul hayah (pedoman hidup) yang
berisi hukum-hukum Allah Kehebatan hukum-hukum Allah di antaranya
Berasal dari Pencipta alam
semesta, Allah menekankan sekali agar berhukum dengan apa yang telah Allah
turunkan (5:48-50)
Islam adalah jalan yang lurus (shiratul
mustaqim)
jalan yang selamat sampai sorga
•
Rasulullah SAW pernah membuat sebuah garis lurus,
kemudian di sisi-sisinya ada garis-garis lain yang menyimpang (6:153), di
setiap persimpangan ada para penyeru ke neraka Jahannam
•
Islam adalah agama yang menjamin pemeluknya akan
selamat dan sejahtera di dunia dan di akhirat (2:201)
•
Setiap Muslim yang mengucapkan syahadat dan tidak
syirik pasti masuk sorga meskipun dia mencuri dan berzina, meskipun
dosa-dosanya itu mesti dibersihkan dulu di neraka (na’udzu billah min dzalik)
Kesimpulannya: Islam adalah agama yang tinggi dan
tidak ada yang lebih tinggi dari Islam
Penyimpangan ISLAM
UMAT ISLAM
(bukan Islam) sedang dalam keadaan jauh dari Islam sehingga terpuruk
dan Islam yang sangat mulia ini tertutupi
kemuliaannya oleh umat Islam sendiri Muhammad Abduh berkata, اَلإِسْلاَمُ
مَحْجُوْبٌ بِالْمُسْلِمِيْنَ (Islam itu
tertutupi oleh kondisi umat Islam) Tapi itu pun tetap manusia tidak menolak kehebatan
Islam, sehingga populasi Muslim di dunia tidak pernah turun dan terus naik .
Rukun Islam
(بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ
وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَو
مِ
رَمَضَانَ)
Bangunan
Islam itu atas lima hal: syahadat bahwa tidak ilah melainkan Allah dan
sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
berhajji, dan puasa di bulan Ramadhan
Islam adalah
agama yang universal/integral/menyeluruh atau agama yang SYAMIL
Kemenyeluruhan atau
universalitas Islam (syumuliyyatul Islam) meliputi segala aspek
3
aspek syumuliyyatul Islam
- Universal dari segi MASA (شُمُوْلِيَّةُ
الزَّمَانِ)
- Universal dari segi SISTEM (شُمُوْلِيَّةُ
الْمِنْهَاجِ)
- Universal dari segi TEMPAT (شُمُوْلِيَّةُ
الْمَكَانِ)
Dari Masa ke
Masa (شُمُوْلِيَّةُ الزَّمَانِ)
Islam adalah agama manusia pertama (Nabi Adam AS) dan
para nabi dan rasul setelahnya, sampai berakhir pada Nabi Muhammad SAW dan
terus menerus dari masa – ke masa Orang
Yahudi mengklaim mereka mengikuti Nabi Musa AS, padahal Nabi Musa AS beragama
Islam.
Allah SWT menegaskan bahwa sebutan MUSLIMIN
(orang-orang Islam) bukan sebutan baru bagi umat Nabi Muhammad SAW, tapi
seluruh pengikut para Nabi dan Rasul disebut Muslimin
Contoh: para
pendeta Nasrani dari Habasyah (70 orang) yang dikirim oleh Raja Najasyi untuk
bertemu Rasulullah SAW saat dibacakan Al-Qur’an maka mereka beriman dan
menyadari bahwa sebelumnya berarti agama mereka adalah Islam (28:53)
Kesatuan
Risalah (وَحْدَةُ
الرِّسَالَةِ)
Islam menyeluruh
dari zaman ke zaman karena adanya kesatuan risalah para Rasul yang diutus Allah
SWT misi
para rasul adalah sama: akidah dan ibadah
Tidak ada dari rasul yang
kemudian mendirikan agama baru, dengan penyembahan yang baru,
Bahkan Al-Qur’an itu sudah
disebut-sebut di kitab-kitab sebelumnya (26:196)
Risalah Penutup
Kesatuan risalah
(misi) itu sampai dengan risalah yang dibawa oleh penutup para Nabi, Muhammad
SAW Inilah risalah terakhir (penutup) sekaligus penghapus, penyempurna
risalah-risalah sebelumnya , Allah mengutus rasul itu membawa dua hal: al-Huda dan
Islam (agama yang benar)
Universal dari
segi SISTEM (شُمُوْلِيَّةُ
الْمِنْهَاجِ)
•
Syumuliyyatul Islam yang kedua adalah syumuliyyatul
minhaj (universalitas dari segi sistem atau tatanan)
•
Minhaj Islam memang meliputi seluruh sendi kehidupan
manusia, tidak ada yang terlupakan
•
Karena itu, tidak boleh memecah-mecah ajaran Islam
(sekularisme sangat ditolak dalam Islam!)
2:85 أَفَتُؤْمِنُونَ
بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ
Allah marah kepada orang yang beriman kepada sebagian Al-Qur’an, dan ingkar terhadap sebagian yang lain balasannya? kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah SWT yang menurunkan Islam adalah Dzat yang Maha Mengetahui
Allah marah kepada orang yang beriman kepada sebagian Al-Qur’an, dan ingkar terhadap sebagian yang lain balasannya? kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah SWT yang menurunkan Islam adalah Dzat yang Maha Mengetahui
Minhaj Islam
laksana sebuah bangunan yang utuh memiliki Pondasinya adalah
syahadatain Bangunan ini didirikan di atas pondasi akidah yang kokoh akan berdiri tegak.
Bangunan ini
didirikan di atas pondasi akidah yang kokoh akan berdiri tegak
Intinya ada dua:
Intinya ada dua:
1.
IBADAH dalam arti luas: mahdhah (khusus, ritual) dan
‘ammah (semua perbuatan baik, termasuk empat dinding-dinding tadi)
2.
AKHLAK: tata pergaulan antara manusia dengan Allah,
sesamanya, lingkungan, dan juga dirinya sendiri
Pendukung atau
atap yang akan melindungi penghuninya dari panas dan hujan, adalah JIHAD dan
DAKWAH
Bangunan tanpa
atap terancam hancur, dan tidak banyak fungsinya sebagai tempat berlindung
Pentingnya Jihad ,Dakwah adalah
kewajiban bagi seluruh umat Islam sesuai dengan kemampuannya (3:104), Manusia yang
Universal dari Segi Tempat (شُمُوْلِيَّةُ الْمَكَانِ) Islam berlaku
untuk segala tempat (seluruh dunia) Segala tempat di
bumi ini mesti tegak Islam di atasnya Jadi, tidak ada
hak manusia mengusir orang-orang Islam
pengusiran adalah pelanggaran (22:40) Satu Pencipta (وَحْدَةُ
الْخَالِقِ) Dunia ini,diciptakan oleh Allah
Adanya hanya satu Pencipta
ini juga yang menyebabkan alam semesta ini terjaga dengan baik , allah
menyatukan alam dan pedoman hidup Karena
Islam menyeluruh dari segi masa, tatanan dan tempat, maka Islam-lah yang pantas
menjada tatanan hidup (way of life) manusia seluruhnya
Al-Qur’an adalah petunjuk
bagi manusia:
10 sistem hidup dalam Islam
10 sistem hidup dalam Islam
- Sistem keyakinan (اَلاِعْتِقَادِيُّ)
- Sistem akhlak (اَلأَخْلاَقِيُّ)
- Sistem perilaku (اَلسُّلُوْكِيُّ)
- Sistem perasaan (اَلشُّعُوْرِيُّ)
- Sistem pendidikan (اَلتَّرْبَوِيُّ)
- Sistem sosial (اَلاِجْتِمَاعِيُّ)
- Sistem politik (اَلسِّيَاسِيُّ)
- Sistem ekonomi (اَلاِقْتِصَادِيُّ)
- Sistem militer (اَلْعَسْكَرِيُّ)
- Sistem hukum perundang-undangan (اَلْجِنَائِيُّ)
Sistem Keyakinan
(اَلاِعْتِقَادِيُّ)
Islam memiliki sistem keyakinan yang disebut TAUHID , Sistem keyakinan selain Islam terkotori oleh berbagai kemusyrikan. Contoh: meyakini bahwa Allah memiliki anak (subhanallah ‘ammaa yusyrikuun)
Islam memiliki sistem keyakinan yang disebut TAUHID , Sistem keyakinan selain Islam terkotori oleh berbagai kemusyrikan. Contoh: meyakini bahwa Allah memiliki anak (subhanallah ‘ammaa yusyrikuun)
–
Bukan hanya orang Nasrani
–
Di antara Yahudi pun ada sekte yang mempercayai Uzair
itu anak Allah (9:30)
–
Mereka meniru-niru perkataan orang-orang kafir sebelum
mereka (يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ
كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ) –
dewa-dewa Yunani, dll
–
Arab jahiliyah juga percaya malaikat itu anak
perempuan Allah (43:16)
Sistem Akhlak (اَلأَخْلاَقِيُّ)
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ
مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
Hanyasanya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (HR. Baihaqi)
Akhlak adalah wajah Islam, sehingga sangat ditekankan
untuk diperhatikan oleh Rasulullah Akhlak dalam Islam lengkap, meliputi kepada
Allah sesamanya dan alam semesta Di sistem lain ada juga yang mirip dengan akhlak,
yaitu etika. Etika (cabang dari filsafat) standarnya dibuat oleh manusi.
Sistem Perilaku
(اَلسُّلُوْكِيُّ)
Sistem perilaku dalam Islam dilandasi oleh akidah yang bersih Jauh dari perilaku setan atau tukang tipu ,Jauh dari perilaku binatang Tidak boleh menyerupai perilaku orang kafir (مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ) HR. Abu Dawud
Sistem perilaku dalam Islam dilandasi oleh akidah yang bersih Jauh dari perilaku setan atau tukang tipu ,Jauh dari perilaku binatang Tidak boleh menyerupai perilaku orang kafir (مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ) HR. Abu Dawud
Sistem Perasaan
(اَلشُّعُوْرِيُّ)
Islam juga memiliki sistem perasaan yang khas
Islam membenci
dendam dan fanatisme (ashabiyah) Islam membolehkan menangis ketika kematian seseorang,
tapi melarang meratap sampai mencakar muka
Sistem
Pendidikan (اَلتَّرْبَوِيُّ)
Tidak ada agama
yang paling mendorong umatnya untuk berusaha keras dalam menuntut ilmu kecuali
Islam Rasulullah memfardhukan menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat
bhakan membuktikan bahwa sistem pendidikan Islam mempelopori kemajuan zaman di
kala Eropa dan AS dalam kegelapan
Sistem Sosial (اَلاِجْتِمَاعِيُّ)
Sistem Sosial (اَلاِجْتِمَاعِيُّ)
Islam tidak
mengakui sistem kelas atau kasta Semua manusia di mata Islam sama, yang berbeda
adalah takwanya Seorang
bekas hamba sahaya dapat menjadi pemimpin umat dalam Islam Bilal, Zaid bin
Haritsah
•
Ikatan-ikatan berikut ditata oleh Islam (49:13)
–
Ikatan sesama Muslim , ukhuwwah Islamiyah
–
Ikatan sesama bangsa ,ukhuwwah wathaniyah (para Rasul memanggil kekauman
mereka 7:59, 65,73,85 يَا قَوْمِ )
–
Ikatan sesama manusia , ukhuwwah basyariyah (Allah pun memanggil kemanusiaan
manusia يَا
أَيُّهَا النَّاسُ
2:21)
Sistem Politik (اَلسِّيَاسِيُّ)
Sistem politik Islam adalah yang paling maju sampai
hari ini kepemimpinan yang dihormati dapat cara
menyelesaikan masalah Umat atau rakyat yang taat, Rasulullah SAW telah melaksanakan tatanan
politik ini dengan sebaik-baiknya Umar mengembangkannya disesuaikan dengan keperluan
umat dari masa ke masa
Sistem Ekonomi (اَلاِقْتِصَادِيُّ)
Prinsip-prinsip
ekonomi Islam
- Pemerataan (59:7) كَيْ
لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ
Islam melarang monopoli. Cara pemerataan: zakat,
infaq, waris, baitul maal. Ini permasalahan inti, bukan karena jumlah
penduduk seperti teori Maltus
- Anti penindasan , melarang riba 2:275. Sekarang ini prinsip bank
syari’ah sudah diterapkan di mana-mana, bahkan Inggris pun pakai
Sistem Militer (اَلْعَسْكَرِيُّ)
perintah
persiapan militer mempuyai barisan yang rapi Islam sangat memperhatikan masalah
kekuatan dan kedisiplinan (waktu-waktu shalat)
Islam memiliki
adab berperang tidak boleh menyerang musuh sebelum melakukan 3 hal
1. Menawarkan masuk
Islam
2. Membayar jizyah
3. Perang
Sistem Hukum
Perundang-undangan (اَلْجِنَائِيُّ)
Kelebihan sistem
hukum Islam dibandingkan dengan hukum positif (اَلْحُكْمُ
الْوَضْعِي)
- Kaedah hukum Islam elastis dan global
- Kaedah dan teksnya dibuat lebih tinggi
- Semua di mata hukum sama dan ini benar-benar
diterapkan bukan sekedar teori. Contoh kasus Khalifah Ali yang menuntut
baju besinya dari seorang Nasrani tanpa bukti, akhirnya kalah. Tapi
Nasrani tadi malah mengatakan bahwa hukum seperti ini pasti hukum para
Nabi, dan akhirnya masuk Islam. Ketika baju besi itu diserahkan ke
Khalifah, diberikan kembali sebagai hadiah telah masuk Islam
TUGAS KE 2
MAKNA
2 KALIMAT SYAHADAT
مَعْنَى
الشَّهَادَتَيْنِ
Pentingnya Dua
Kalimat Syahadat
Rukun Islam
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ
شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Islam dibangun
diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain
Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan
Rukun Islam
Rukun Islam ada 5
–
Mengucapkan dua kalimat syahadat
–
Mendirikan shalat
–
Menunaikan zakat
–
Puasa bulan Ramadhan
–
Menunaikan haji bagi yang mampu
Rukun Pertama
Rukun Pertama
•
Shalat memang berat ,tapi ringan bagi yang khusyu’
(karena imannya benar)
•
Zakat juga berat, tapi bagi yang meyakini balasan dari
Allah yang sangat besar, tentu akan menjadi ringan
•
Puasa juga berat, tapi bagi yang beriman dengan baik,
akan jadi ringan
•
Haji juga berat, tapi bagi yang bertakwa itu menjadi
ringan
•
Jadi yang menentukan adalah iman, yang ditentukan oleh
baiknya syahadatnya (rukun pertama)
Diletakkan di
urutan PERTAMA dalam rukun Islam berarti syahadatain itu sangat penting Ia
menjadi titik tolak baiknya rukun selanjutnya
Jalan bagi yang
orang kafir yang mau masuk Karena
Syahadatain merupakan satu – satu nya untuk masuk kedalam Islam
Tidak mau melewati pintu ini
berarti belum Muslim Meski kita sudah berada di dalam rumah Islam
Setelah ia mengucapkan
syahadat, maka ia Muslim, apapun niatnya (niat urusan Allah) Ada sementara kelompok Muslim
yang mewajibkan syahadat ulang bagi Muslim (kalau sudah aqil baligh)
kalau tidak, berarti kafir Dalam Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Sirah tidak ada yang
menyebutkan masalah ini Kalau masalah ini menyangkut ke-Islam-an tentu dibahas
di ketiga sumber Islam itu
Lahir di Rumah
Islam
Gamabar
Prinsip – prinsip islam
Inti ajaran
Islam adalah Ikhlas kepada Allah , Mengikuti ajaran Rasul SAW
Keduanya ada dalam
syahadatain
Inti Al-Qur’an
ada di surat Al-Fatihah à Penting, sehingga wajib dibaca setiap shalat
Belajar Mulai
dari Global Mempelajari sesuatu lebih mudah dari yang global lebih dahulu, baru
yang lebih rincinya Semasa di sekolah juga seperti itu
•
فَاعْلَمْ
أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ
Maka ketahuilah,
bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah
ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan
(47:19)
SYAHADAT ASAS
PERUBAHAN
Harus mulai dari
mana kalau kita ingin melakukan perubahan (masyarakat)? Pertanyaan yang
jawabannya sangat sulit, Rasul SAW sendiri bingung Allah SWT-lah yang
menunjukkannya.
Kondisi Mekah Saat Itu, Politik
–
Di bawah bayang-bayang dua raksasa: Romawi dan Persia
–
Banyak daerah subur yang dikuasai oleh kedua raksasa
itu
Ekonomi
–
Harta yang banyak dimiliki oleh segelintir orang,
sementara sebagian besar masyarakat hidup miskin
–
Mengakarnya riba
Moral
–
Cara-cara pernikahan: Al-Istibdha’, Al-Mukhadanah,
Asy-Syighar, Perkawinan Warisan, Perkawinan Mut’ah dan Menggabungkan dua istri
kakak-beradik kandung
–
Minuman keras dan judi sudah menjadi kebiasaan
•
Dengan kepercayaan yang disandang beliau SAW tentu
bisa mengobarkan semangat kearaban untuk melawan tirani Romawi dan Persia
Setelah sukses baru
menerapkan kalimat tauhid dan memulai dengan shadati ,Kalau hanya mengobarkan
semangat kearaban saja lalu berhasil, maka sesungguh hanya berpindah
tirani dari tirani Romawi atau Persia ke
tirani ArabYang diinginkan Allah tauhid
tegak dari langkah pertama
•
Untuk menghapuskan golongan kaya dan membagi ulang
kekayaan kepada semua orang secara adil ini yang dipilih dukungan dari sebagian
besar masyarakat akan terwujud sehingga pasti berhasil
Setelah itu baru menerapkan
kalimat tauhid
•
Sistem Islam dalam masalah pembagian harta didasari
oleh ketaatan kepada perintah Allah karena mengharapkan pahala yang besar di
sisi Allah di akhirat nanti Jadi bukan perampasan yang mengakibatkan dendam
antar-anggota masyarakat Dan ini terjadi kalau dari langkah pertama kalimat
tauhid sudah tegak Rasul mungkin bisa mencari orang-orang yang masih bersih
untuk melancarkan gerakannya Setelah banyak terkumpul, tentu gerakannya akan
makin banyak simpati tanpa harus ditentang dari awal Gerakan moral semacam itu,
yang hanya didasari oleh peduli pada perbaikan moral saja, tidak memiliki dasar
yang kokoh Berarti pada akhirnya akan mudah roboh
Landasan kokoh yang
mendasari moralitas adalah kalimat tauhid Dalam sirah Nabawiyah dijelaskan
bahwa dakwah Rasul SAW saat di Mekah fokus pada penanaman akidah
Setelah di Madinah baru
hukum halal-haram diterapkan
Iman Sebelum Halal dan Haram
إِنَّمَا
أُنْزِلَ أَوَّلُ مَا أُنْزِلَ مِنْهُ سُوْرَةٌ مِنَ الْمُفَصِّلِ فِيْهَا ذِكْرُ
الْجَنَّةِ وَالنَّارِ حَتَّى إِذَا ثَابَ النَّاسُ إِلَى الإِسْلاَمِ نَزَلَ
الْحَلاَلَ وَالْحَرَامَ وَلَوْ نُزِّلَ أَوَّلُ شَيْءٍ : لاَ تَشْرَبُوا
الْخَمْرَ لَقَالُوْا لاَ نَدَعَهَا أَبَدًا ، وَلَوْ نُزِّلَ : لاَ تَزِنُوْا
لَقَالُوْا لاَ نَدَعَ الزِّنَا
Sesungguhnya yang pertama-tama turun dari Al-Qur’an
adalah surat ‘Al-Mufashshil’ yang berisi peringatan tentang sorga dan
neraka. Hingga keislaman manusia itu
kokoh, turunlah tentang halal dan haram. Jika yang pertama kali turun sesuatu
yang berkenaan dengan: ‘Jangan minum khamar’, pastilah mereka berkata, ‘Kami
tidak akan meninggalkannya selamanya’; ‘Jangan berzina’, pastilah mereka
berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkannya. (HR Imam Al-Baihaqi dalam Sya’bul
Iman: 5/322)
SYADAHAT HAKIKAT DAKWAH PARA RASUL
SYADAHAT HAKIKAT DAKWAH PARA RASUL
Setiap rasul
yang diutus oleh Allah pasti membawa kalimat syahadat Jadi ini seperti pesan berantai yang menunjukkan bahwa pesan
syahadat
Wahyu Setiap
Rasul
وَمَا
أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ
إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak
mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:
"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku".
Nabi Nuh AS
(7:59)
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى
قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata:
"Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu
selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut
kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
Nabi Hud AS
(7:65)
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا
قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلا
تَتَّقُونَ
Dan (Kami telah
mengutus) kepada kaum Ad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa
kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"
Nabi Shalih AS
(7:73)
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا
قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
Dan (Kami telah
mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Saleh. Ia berkata. "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya
Nabi Syu’aib AS
(7:85)
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ
شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
Dan (Kami telah
mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syuaib. Ia berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya
Syahadat memiliki keutaman
•
Kalimat thayyibah laa ilaaha illallah adalah
sebaik-baik dzikir
•
Syahadat juga telah memunculkan generasi terbaik umat
(khairu ummah)
•
Generasi yang agung ini diakui langsung oleh Allah SWT
(3:110)
•
Jika ingin generasi seperti itu muncul lagi, syahadat
adalah kuncinya
RANGKUMAN 3
مَدْلُوْلُ
الشَّهَادَةِ
Kandungan
Syahadat Syahadatain
Arti Syahadah
(“asyhadu”) adalah peryataan
- Pernyataan
(اَلْإِعْلاَنُ)
- Sumpah (اَلْقَسَمُ)
- Janji (اَلْعَهْدُ)
Syahadah Artinya
PERNYATAAN
Bahasa Arabnya: اَلإِقْرَارُ atau اَلإِعْلاَنُ (dalam bahasa Indonesia: Iklan, yang
seharusnya membacanya I’lan bukan iklan)
Asyhadu berarti aku
menyatakan Kalau dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya aku
menyatakan bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah Kalau dihubungkan dengan kalimat syahadat maka
artinya aku menyatakan bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan
bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Sumpah memberikan bobot kebenaran terhadap apa yang dinyatakan (makanya saksi sebelum bersaksi harus disumpah) Bahwa yang dinyatakan itu tidak main-main, melainkan keluar dari hati yang paling dalam
Sumpah memberikan bobot kebenaran terhadap apa yang dinyatakan (makanya saksi sebelum bersaksi harus disumpah) Bahwa yang dinyatakan itu tidak main-main, melainkan keluar dari hati yang paling dalam
Ayatnya 63:1-2
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ
قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ
لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
Kata nasyhadu
berarti kami bersumpah ,Ini diperjelas oleh ayat berikutnya yang menyatakan bahwa “mereka menjadikan SUMPAH mereka sebagai
perisai…”
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً
فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Syahadah Artinya
JANJI
Kandungan ketiga
syahadat adalah JANJI Bahasa Arabnya: اَلْمِيْثَاقُ atau اَلْعَهْدُ “Asyhadu”
berarti “aku berjanji” Dihubungkan dengan syahatain maka artinya aku berjanji
bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku berjanji bahwa Muhammad adalah
utusan Allah”
Ayatnya 7:172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي
آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Kata “asyhadahum” berarti “Aku mengambil perjanjian
kepada mereka”
Ayat ini berkaitan dengan diambilnya perjanjian oleh
Allah kepada semua manusia saat ruh sudah ditiupkan kedalam jasad (janin)
Allah
Mengingatkan
Saat kita umur
satu tahun saja kita tidak ingat, apalagi saat di dalam kandungan
Biasanya ibu kita yang
menceritakan saat kita kecil, baru kita tahu
Dalam hal ini Allah
mengingatkan kepada kita semua tentang peristiwa besar ini, agar tidak
dijadikan alasan “saya lupa” (7:173)
Harus Merasa
Sedang Berjanji
Orang yang
membaca syahadatain harus merasakan bahwa dirinya sedang berjanji di hadapan
Allah Tuntutan harus ditepati Melanggar
perintah/larangan Allah, meski kecil, merasa bahwa dirinya telah berkhianat Orang yang membaca syahadatain harus merasakan bahwa
dirinya sedang berjanji di hadapan Allah Melanggar perintah/larangan Allah, meski
kecil, merasa bahwa dirinya telah berkhianat
Jadi syahadat
berarti pernyataan, sumpah, dan janji Orang yang bersyahadat harus menyadari bahwa ia lagi
menyatakan, bersumpah, dan berjanji kepada Allah bahwa tidak ada ialah kecuali
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah Ini seharusnya dirasakan ketika kita membaca syahadat
saat tahiyyat dalam shalat
Komitmen itulah
yang disebut IMAN Kalau kita benar-benar menghayati ketiga makna ini, maka kita
telah memiliki komitmen di dalam hati kita à hati terikat dengan syahadatain
Iman yang
benar juga harus memenuhi tiga hal:
–
إِقْرَارٌ
بِاللِّسَان (menyatakan
dengan lisan)
–
تَصْدِيْقٌ
بِالْقَلْبِ
(membenarkan dengan hati)
–
عَمَلٌ
بِالْجَوَارِحِ وَالْحَرَكَاتِ
(mengamalkan dengan anggota badan dan gerakan-gerakan)
Kandungan pertama syahadat adalah pernyataan Ini menghasilkan STATUS keIslaman seseorang ini tidak akan hilang hingga LISANNYA mengingkarinya, bukan karena perbuatannya Tidak boleh mengkafirkan seseorang yang status kemuslimannya masih tetap ada Status itu sangat penting, karena menentukan diterimanya amal seseorang Kalau dia tidak punya status (sebagai Muslim) maka amalnya batal.
Kandungan pertama syahadat adalah pernyataan Ini menghasilkan STATUS keIslaman seseorang ini tidak akan hilang hingga LISANNYA mengingkarinya, bukan karena perbuatannya Tidak boleh mengkafirkan seseorang yang status kemuslimannya masih tetap ada Status itu sangat penting, karena menentukan diterimanya amal seseorang Kalau dia tidak punya status (sebagai Muslim) maka amalnya batal.
–
Seperti debu
yang beterbangan (هَبَاءً
مَنْثُورًا) 25:
–
Seperti fatamorgana (كَسَرَابٍ) 24:39
Jika ketiga
kandungan iman ini ada, maka seseorang telah memiliki
–
Status (sebagai Muslim)
–
Nilai (batin dan lahir)
Berdasarkan
ketiga kandungan iman itu, maka manusia bisa diklasifikasikan kedalam beberapa
golongan.
MUNAFIK
Asal katanya: اَلنَّفَقُ (LUBANG DI TANAH)
Bintang Yarbu’ punya rumah
dengan DUA PINTU à pintu satunya adalah pintu rahasia yang disebut نَافِقَةٌ
Munafik Amali (الْمُنَافِقُ
الْعَمَلِيُّ)
الْمُنَافِقِ
ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda
munafik ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji ingkar, dan
apabila dipercaya berkhianat” (HR Bukhari-Muslim)
أَرْبَعٌ
مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ
مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَلَّةٌ مِنْ نِفَاقٍ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ
وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَر
“Empat hal, barangsiapa semuanya ada padanya
maka dia munafik tulen. Siapa yang terdapat salah satu dari padanya maka dia
memiliki satu bagian dari nifak hingga ia menghilangkannya. Apabila berbicara
dusta, apabila mengikat perjanjian menyalahinya, apabila berjanji ingkar, dan
apabila berselisih curang.” (HR Muslim)
Munafik I’tiqodi
(الْمُنَافِقُ الإِعْتِقَادِيُّ)
Tokoh utamanya: Abdullah bin Ubai bin Salul
(harus lengkap namanya karena ada sahabat bernama Abdullah bin Ubai bin Ka’ab)
Mereka ikut shalat, tapi
shalatnya malas dan riya (4:142) Bahkan mereka ikut berjihad, tapi di tengah jalan
pulang atau diserse (Perang Uhud), atau tetap ikut peperangan tapi membuat
kekacauan (Perang Al-Muraisi) Puncaknya terjadi menjelang Perang Tabuk: mereka
mendirikan masjid tandingan (Masjid Dhirar) Perang Tabuk selesai, turun ayat
yang membongkar hakikat masjid itu (9:107-108)
Masjid (مَسْجِدًا) itu adalah
A. Untuk
menimbulkan kemudharatan (ضِرَارًا)
B. untuk
kekafiran (كُفْرًا)
C. untuk memecah
belah antara orang-orang mukmin (تَفْرِيقًا)
D. Untuk menunggu
kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu (إِرْصَادًا
E.Maka perintahnya adalah Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya
E.Maka perintahnya adalah Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya
FASIK
Orang munafik
kalau berterusan dalam kemunafikannya akan menjadi FASIK = اَلْخَارِجُ
عَنِ الطَّاعَةِ (tidak mau
taat) Orang Arab berkata, فَسَقَتِ
الرُّطْبَةُ apabila
korma terkelupas dari kulitnya Tikus disebut فُوَيْسِقَةٌ karena keluar dari liangnya untuk
mengadakan pengrusakan
خَمْسُ فَوَاسِقَ يُقْتَلْنَ فِي
الْحِلِّ وَالْحَرَمِ الْحِدَأَةُ وَالْغُرَابُ وَالْفَأْرَةُ وَالْعَقْرَبُ
وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
Lima jenis
binatang perusak yang boleh dibunuh, baik di tanah halal maupun di tanah haram,
yaitu burung elang, burung gagak, tikus, kalajengking, dan anjing gila (HR
Bukhari-Muslim
Ciri-ciri Fasik
(2:27)
- Merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan
teguh
- Memutuskan apa-apa yang diperintahkan supaya
dihubungkan (silaturrahim dan hubungan kekerabatan)
- Mengadakan kerusakan di muka bumi Tiga sifat di atas sebagai tambahan tiga sifat munafik seperti dalam hadits yang masyhur Apabila mereka menang, tampaklah ke-6 sifat itu Tapi apabila mereka kalah, mereka menampakkan tiga sifat seperti dalam hadits itu
- \Abu Thalib Tetap Kafir Meskipun Abu Thalib meyakini kebenaran yang dibawa Rasul SAW dan beramal luar biasa dalam membela Rasul SAW, tapi tetap kafir karena tidak mau bersyahadat Inilah yang membuat beliau SAW sangat bersedih Tapi hidayah itu hanya milik Allah Diriwayatkan bahwa nerakanya Abu Thalib paling ringan
Iblis dan Abu
Jahal
ISTIQOMAH
Mu’min yang
selalu menjaga lisan, hati dan anggota badannya dengan yang dituntut oleh Allah
dan RasulNya, maka dia berada dalam kondisi istiqomah
Istiqomah tidak bisa datang
tiba-tiba, tapi melalui proses tulah kenapa digunakan kata “tsumma” (kemudian)
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا
اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka (41:30, 46:13)
Balasan Bagi
Yang Istiqomah
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا
اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا
وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih;
dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu". (41:30)
Keberanian (َلشَّجَاعَةُ)
Dikatakan kepada
orang yang istiqomah أَلا
تَخَافُوا (janganlah kalian khawatir), maka dia tidak
akan khawatir 46:13 (فَلا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ)
Artinya dia selalu berani
Tenang (اَلاِطْمِئْنَانُ) : Musibah apapun yang menimpanya tidak akan menumbangkannya
(putus asa) Sebaliknya, kebaikan apapun yang diraihnya tidak
membuatnya sombong (57:22-23) dan kestabilannya karena menyadari semua takdir
Allah itu baik (كُلُّ
مَا قَدَّرُ اللهُ خَيْر)
Optimis (اَلتَّفَاؤُلُ) Memandang masa depan penuh dengan
keyakinan (optimis) Malaikat memberikan kabar gembira tentang sorga yang
telah dijanjikan Melihat masa depan Islam pun yakin bahwa masa depan di
tangan Islam (الْمُسْتَقْبَالُ
لِهذَا الدِّيْنِ)
Bahagia Sejati (اَلسَّعَادَةُ) : Jika seseorang hidupnya penuh keberanian, tenang dan
optimis, maka berarti telah tercapai kebahagiaan hakiki
•
Bagaimana bahagia kalau salah satunya hilang?
Jadi syahadah menghantarkan kita kepada sa’adah (مِنَ الشّهَدَةِ إِلَى السّعَادَةِ)
TUGAS KE 5
Syarat-syarat Diterimanya Syahadatain
شُرُوْطُ
قَبُوْلِ الشَّهَادَتَيْنِ
Dalam atsar
disebutkan
قِيلَ لِوَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ
أَلَيْسَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ قَالَ بَلَى
Kunci Surga
Ditanyakan
kepada Wahab bin Munabbih, "Bukankah laa ilaaha illallah itu merupakan
kunci surga?" Wahab menjawab, "Benar,”
وَلَكِنْ لَيْسَ مِفْتَاحٌ إِلَّا
لَهُ أَسْنَانٌ فَإِنْ جِئْتَ بِمِفْتَاحٍ لَهُ أَسْنَانٌ فُتِحَ لَكَ وَإِلَّا
لَمْ يُفْتَحْ لَكَ
tetapi tidak
dinamakan kunci kalau tidak mempunyai gigi. Jadi, jika kamu datang dengan
membawa kunci bergigi tentu kamu akan dibukakan, dan jika tidak demikian, pasti
tidak dibukakan untukmu."
Syahadat yang
memenuhi syarat itu seperti kunci yang punya gigi
Apabila satu gigi kunci
patah, maka kunci tidak dapat digunakan Begitu
pun syarat syahadatain, harus terpenuhi semuanya, tidak boleh ada yang rusak
SYARAT PERTAMA
ILMU YANG MENIADAKAN KEBODOHAN
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki ilmu tentang syahadat yang diucapkannya Orang yang bersyahadat tanpa mengetahui makna/kandungan syahadat tidak diterima , Ayat 3:18 bahwa yang diakui syahadat (persaksian)-nya hanya tiga pihak: Allah, malaikat, dan orang-orang yang berilmu
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki ilmu tentang syahadat yang diucapkannya Orang yang bersyahadat tanpa mengetahui makna/kandungan syahadat tidak diterima , Ayat 3:18 bahwa yang diakui syahadat (persaksian)-nya hanya tiga pihak: Allah, malaikat, dan orang-orang yang berilmu
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ
إِلا هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لا إِلَهَ
إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Syahadat orang
yang berilmu disejajarkan dengan syahadatnya Allah dan malaikat
Ditempatkannya syahadat
orang yang berilmu setelah syahadatnya malaikat merupakan pujian dari Allah
–
Syahadatnya mantap sekali
–
Paling dekat dengan Allah
Perintah
Memiliki Ilmu
47:19 فَاعْلَمْ
أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ
Asal dari
perintah adalah WAJIB Allah memerintahkan untuk mempelajari
syahadat
Syahadat yang
hanya sekedar ikut-ikutan saja tidak akan menghasilkan keimanan yang mantapIman
itu akan diuji
Mati dengan Ilmu
لاإله إلا الله
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Barangsiapa mati
sedangkan dia mengetahui (memiliki ilmu) masuk sorga (HR. Muslim)
Pengetahuan akan
melahirkan keyakinan yang mantap. Keyakinan yang mantap akan melahirkan
kesetiaan. Kesetiaan akan melahirkan komitmen (iltizam) melaksanakan segala
konsekuensi syahadat
Seorang yang atheis
atau kafir dapat saja mengucapkan لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ Tapi, seandainya orang-orang kafir itu mengetahui apa itu لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ tentu
mereka tidak mau mengucapkannya
جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ قِيلَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا قَالَ أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“Perbaharuilah
iman kalian.” Dikatakan, “Duhai Rasulullah, bagaimana kami memperbaharui iman
kami?” Bersabda Rasul SAW, “Perbanyaklah mengucapkan لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ” (HR Ahmad)
Banyak
mengucapkan tanpa mengetahui maknanya, tidak akan dapat menghayatinya, sehingga
tidak berpengaruh dalam memperbaharui iman.
Orang yang
bersyahadat harus menghasilkan keyakinan pada dirinya, tanpa keraguan sedikit
pun, tentang keesaan Allah dan kerasulan Nabi SAW , 49:15 yang disebut mu’min yang sempurna HANYALAH (إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ)
orang-orang yang
–
Beriman kepada Allah dan rasulNya
–
Kemudian mereka TIDAK RAGU-RAGU (ثُمَّ
لَمْ يَرْتَابُوا)
Proses : Kata
yang digunakan dalam ayat tersebut adalah “tsumma” (kemudian) à adanya proses
Jihad : Jika
kalbu telah merasakan lezatnya iman dan kegandrungan kepadanya serta telah
mengakar, niscaya akan mendorong untuk mewujudkan kebenaran itu di luar kalbu
Kalau realitas di luar kalbu
bertentangan dengan iman, maka ia akan berjihad dengan harta dan jiwanya jihad
terdapat 2 komponen yaitu sungguh –
sungguh da terus – menerus
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا
اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka
KEIKHLASAN YANG
MENGHILANGKAN KEMUSYRIKAN
Orang yang telah
bersyahadat harus menjadi orang yang mukhlis
Murni, bersih, suci, dari
berbagai kotoran (kemusyrikan), baik kemusyrikan yang kecil maupun yang besar
Sudah dijelaskan di materi
“al-wala wal-bara” tentang kandungan laa ilaaha illallah, yang mengharuskan
menghabisi ilah selain Allah, sampai ke akar-akarnya.
Ketulusan atau
kejujuran atau kebenaran dan tidaknya syahadat seseorang itu dengan ujian
Hakikat Ujian
(Ibtila’/Fitnah): Ujian itu sifatnya pasti (2:155)
•
Ujian itu untuk memisahkan antara yang mu’min dan yang
munafik (3:179), antara yang benar dan yang dusta (29:3)
•
Ujian akan sampai pada tingkat yang paling dahsyat
Seperti Perang Ahzab yang digambarkan oleh Allah
• mereka datang
kepadamu dari atas dan dari bawahmu
• tidak tetap lagi
penglihatan (mu)
• hatimu naik
menyesak sampai ke tenggorokan
• kamu menyangka
terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka
Respon terhadap
Ujian
Munafik (33:12)
مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ
إِلا غُرُورًا
"Allah dan
Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya".
Mu’min (33:22)
هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلا إِيمَانًا
وَتَسْلِيمًا
"Inilah
yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan
Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman
dan ketundukan
CINTA YANG
MENGHILANGKAN KEMARAHAN DAN KEBENCIAN
Orang yang
bersyahadat harus menghasilkan cinta yang sempurna kepada Allah, Rasul dan
jihad , cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di atas segalanya (bapak, anak,
istri, kaum keluarga, harta, perniagaan, dan rumah tempat tinggal)
Senang Kepada
Kemusyrikan (39:45)
وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ
اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ
الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
Dan apabila
hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak
beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain
Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati
1.
Orang yang bersyahadat harus menerima segala
konsekuensi dari syahadat yang diucapkan à Adanya JUAL-BELI dengan Allah
2.
Diri dan harta kita bukan milik kita tapi milik Allah à harus digunakan menurut Pemiliknya
3.
Orang yang telah bersyahadat harus melaksanakan semua
ketentuan Islam
Allah SWT selalu
mengaitkan iman dengan amal shalih Orang munafik sukanya pasif (duduk) dan
meninggalkan jihad (9:83) dengan 1001 alasan:
1)
Merasa berat
2)
Ridho kepada kehidupan dunia (9:38) أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا
3)
Cenderung kepada dunia (7:176) أَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ
4)
Mengikuti hawa nafsu (7:176) وَاتَّبَعَ هَوَاهُ
5)
Keuntungannya masih lama (9:42) عَرَضًا قَرِيبًا
6)
Jaraknya jauh (9:42) وَسَفَرًا قَاصِدًا
7)
Hawanya panas (9:81) لا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ
Rahmatan
lil-’Alamin: Mu’min yang benar adalah mu’min yang produktivitasnya tinggi
Karena produktif, maka
surplus maka bukan hanya orang Islam saja yang mendapatkan manfaat, tapi juga
manusia lainnya, bahkan alam semesta Mu’min seperti inilah yang dapat menjadi rahmat bagi
semesta alam (21:108)
Kesimpulan:
Agar syahadat
kita diterima maka harus didukung oleh ilmu, keyakinan, keikhlasan, ketulusan,
kecintaan, penerimaan, dan pelaksanaan , Kebodohan, keraguan, syirik, dusta, benci, menolak,
dan pasif adalah hal-hal yang membuat syahadat tidak diterima.
Kerelaan اَلرِّضَى
RIDHO (اَلرِّضَى)
Kalau cintanya
sangat tinggi kepada Allah (2:165), tentu dia akan RIDHO kepada AllahApapun
yang dikehendaki oleh yang dicintai tentu ia ridho menerimanya (76:30)
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ
يَشَاءَ اللَّهُ
Dan kamu
tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah.
Tiada seorang
pun yang mampu memberi hidayah kepada dirinya dan tiada pula mampu memasukkan
iman kedalam hatinya serta tiada yang mampu mendatangkan manfaat bagi dirinya
kecuali bila dikehendaki Allah à kita harus menyesuaikan dengan kehendak Allah dan
MENERIMAN APA YANG DIKEHENDAKI ALLAH = RIDHO
Yang Dikehendaki
Allah Yang dikehendaki Allah ada 3 macam
- Yang dikehendaki Allah TERHADAP DIRI KITA (مَا أَرَادَهُ اللهُ بِنَا) yaitu Misalnya Allah menghendaki diri kita besok mendapatkan ini dan itu à kita harus ridho menerimanya Sesungguhnya, apa yang dikehendaki Allah terhadap diri kita sudah ditetapkan sejak umur kita 40 hari di dalam kandungan
ثُمَّ
يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ
كَلِمَاتٍ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ
Kemudian Allah mengutus malaikat, lalu meniupkan ruh
dan ditetapkan empat ketetapan: rizkinya, ajalnya, amalnya, dan sengsera atau
bahagia (HR. Ahmad)
Apa yang
dikehendaki Allah terhadap diri kita, kita sendiri tidak tahu Besok kita kena
musibah atau tidak, kita tidak tahu Bahkan besok kita masih ada atau tidak,
kita pun tidak tahu Semuanya hanya Allah yang tahu.
Pengetahuan
Allah memang meliputi segala sesuatu , Allah mengetahui apa yang ada dalam
Rahim Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok ,Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
- Yang dikehendaki Allah TERHADAP ALAM SEMESTA (مَا أَرَادَهُ اللهُ
بِالْكَوْنِ)
- Yang dikehendaki Allah DARI DIRI KITA (مَا أَرَادَهُ اللهُ
مِنَّا)
Qodha dan Takdir : baik adan buruk nya
Semua hal yang
ghaib itu tertuang di dalam QADHA dan TAKDIR Allah SWTQADHA: ketentuan Allah
sejak zaman azali (alam belum ada) Misalnya: menuruk qadha Allah besok kita
mendapatkan rizki yang banyak; pas rizki itu datang à itulah takdirQadha dan takdir ada 2: baik (ni’mat)
dan buruk (bencana) 21:35 à sebagai UJIAN hanya syukur ,sabar da ridho menerima
takdir karna allah membuat sesama kehendaknya
kita dapat menagambil hikmah dan qodhar , semua itu milik allah dan kembali ke
allah .
Manis nya iman : Keridhoan seseorang akan musibah yang menimpa kita
merupakan jalan untuk merasakan manisnya iman
لاَ
يَجِدُ عَبْدٌ حَلاَوَةَ الإِيْمَانِ حَتىَّ يَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَهُ لَمْ
يَكُنْ لِيُخْطِئَهُ ، وَأَنَّ مَا أَخْطَأَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَهُ
“Tidaklah
seorang hamba merasakan manisnya keimanan sehingga dia menyadari bahwa apa yang
akan menimpanya bukan karena kesalahannya dan apa kesalahannya tidak
menyebabkan ia tertimpa (musibah).”
(HR Ibnu Abi
Ashim, hadits sahih dengan sanad yang baik, termaktub dalam silisilah hadits
sahih karya Imam Albani).
Doa , ibadah dan
atawakal adalah ketentuan dari allah yang harus di jalan kan oleh semua umat
islam
Doa memiliki
hikmah dan peranan yang sanagat tinggi dimana kita dapat meminta sesuatu kepada
allah isnyalah jika kita berdoa dengan sungguh – sungguh akan di kabulkan
dengan oleh allah apabila kita di beri sakit oleh allah maka bersabarlah pandanglah sakit yang di
derita sebagai penghapus dosa .
Hendaklah kita
berorientasi pahala: sakit dipandang sebagai penghapus dosa
مَا
يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ
وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
"Tidak henti-hentinya bencana - bala' -
itu mengenai seseorang mu'min, lelaki atau perempuan, baik dalam dirinya
sendiri, anaknya ataupun hartanya, sehingga ia menemui Allah Ta'ala dan di
atasnya tidak ada lagi sesuatu kesalahanpun." (HR. Tirmidzi)
Àlam adalah
fenomena yang adapat menjadi contoh dimana kita dapat berfikir , menaglisa dan
menyimpulkan penelitian yang terus berkembang sehigga dapat di Tarik kesimpulan
apa yang di kehendaki allah dialam semesta ini semua adalah hukum – hukum yang
mengatur alam, semua ketentuan allah dapat di alam semesta ini dapat kita
ketahui karna kita mengkajinya semua dialakuan karna perintah allah SWT . hasil
penelitian dan cara pemanfaatan alam dapat kit arasakan dan dikelola sehingga
berkembangalah teknologi – teknologi yang berguna bagi manusia apakah yang
dikehendati allah dari diri kita yaitu sagat jelas alam semesta Allah telah memberikan kepada setiap umat dua
hal: syari’at dan minhaj (jalan menegakkan syari’at) semua berdasarakan
al-quran dan As-sunah allah menghendaki dari kita untuk melaksanakan syariat
nya dan menegakan agama nya . Terhadap pelaksanaan syari’at inilah kita akan
ditanya oleh Allah SWT di dalam kubur kita dan di akhirat nanti
Di antara pertanyaan yang akan diajukan kepada semua
manusia ada 5 pertanyaan:
•
لاَ
تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ :
عَنْ عُمْرِكَ فِيْمَا أَفْنَيْتَ ، وَعَنْ شَبَابِكَ فِيْمَا أَبْلَيْتَ ، وَعَنْ
مَالِكَ مِنْ أَيْنَ كَسَبْتَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقْتَهُ ، وَمَا عَمِلْتَ فِيْمَا
عَلِمْتَ
Tidak beranjak kedua telapak Bani Adam pada hari
kiamat sehingga ditanya lima hal: tentang umurmu untuk apa engkau habiskan,
tentang masa mudamu untuk apa engkau habiskan, tentang hartamu dari mana engkau
dapatkan dan untuk apa engkau belanjakan, serta apa yang kauamalkan terhadap
yang kaupelajari (HR.
Abu Ya’la)
Syahadat yang
kita ucapkan bukan sekedar pernyataan, tapi sekaligus sumpah dan janji kita
kepada Allah SWTSetelah seseorang bersyahadat maka hubungan dirinya dengan
Allah SWT menjadi kuat Diri Ada tiga hubungan yang harus dijaga:
–
Hubungan cinta
–
Hubungan perniagaan
–
Hubungan kerja
1) Hubungan cinta
kita dengan Allah setelah bersyahadat haruslah kuat à cinta yang sempurna
2) Kita bekerja
sesuai order (perintah dan larangan) Allah, bukan seenak kita sendiri à bisa ditolak hasil pekerjaan kita
3) Setiap “amil”
(aktivis) dalam ketaatan kepada Allah ataupun ma’shiyat kepadaNya, mendapatkan
kedudukan (manazil) dan peringkat atau ranking (maratib) dari amalnya yang
Allah berikan kepadanya
4) Harga yang
dibayarkan oleh Allah SWT adalah sorga dan ridhoNya
Perniagaan Berjihad
dengan harta dan jiwa di jalan islam yaitu pemebeli, penjual , barang yang di jual
> harga (surge dan ridho ) > pasar nya ( jihad) > ijab –qabul (
syahadatanin)
Jihadun-nafs
memiliki kedudukan yang tinggi di masa sekarang ini
jihad ini
memiliki tingkatan:
–
Berjihad untuk mempelajari petunjuk (Islam)
–
Berjihad untuk mengamalkan apa yang sudah dipelajari
–
Berjihad untuk berdakwah kepada petunjuk
–
Berjihad untuk sabar atas segala kesulitan dakwah
Landasan dalam
kita berjihad adalah SYAHADAT (اَلشَّهَادَةُ) Karena tidak ada artinya jihad yang tidak ikhlas
Ingat hadits yang
menyebutkan 3 orang yang pertama dihisab: mujahid, dermawan, dan qari’ (ahli
Qur’an) à ketiganya masuk neraka karena jihad untuk disebut
pahlawan, berderma supaya disebut dermawan, dan mengajarkan ilmu dan Qur’an
agar disebut qari’-’alim, Jihad seharusnya menjadi sesuatu yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan mu’min Kehidupan mu’min itu terrangkai dalam
untaian yang indah antara syahadat dan syahid mengakhirinya dengan syahid di
jalan Allah gambaran indah seorang mu’min
Ada 7 sifat:
1.
التَّائِبُونَ
(yang bertobat)
2.
الْعَابِدُونَ
(yang beribadah)
3.
الْحَامِدُونَ
(yang memuji Allah)
4.
السَّائِحُونَ
(yang melawat)
5.
الرَّاكِعُونَ
السَّاجِدُونَ (yang rukuk, yang sujud)
6.
الْآَمِرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ (yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat
mungkar)
7.
وَالْحَافِظُونَ
لِحُدُودِ اللَّهِ (yang memelihara hukum-hukum Allah)
Setelah dicelup dengan
celupan Allah, maka terjadilah perubahan warna pada diri mu’min yaitu perubahan
pemikiran , perubahan perilaku, perubahan muslim , nilai pemikiran Pribadi
Muslim inilah pribadi yang bernilai, bermutu di mata Allah dan RasulNya serta
umat Islam semuanya Pribadi yang berkualitas inilah yang akan membawa Islam
pada kejayaannya
0 komentar:
Posting Komentar